AWS, Google, dan Microsoft Tanam Rp131 T, Tapi di Tetangga RI

Redaksi, CNBC Indonesia
16 November 2023 18:40
Computer network equipment is seen in a server room in Vienna, Austria, October 25, 2018. REUTERS/Heinz-Peter Bader
Foto: Server (REUTERS/Heinz-Peter Bader)

Jakarta, CNBC Indonesia - Amazon Web Services (AWS), Google, dan Microsoft mengucurkan dana 300 miliar baht hingga US$ 8,46 miliar di Thailand.

Juru bicara pemerintah Thailand Chai Wacharonke mengatakan AWS, Google, dan Microsoft akan berinvestasi 100 miliar baht per perusahaan di Thailand.

Investasi AWS adalah bagian dari komitmen anak usaha Amazon tersebut untuk membangun data center dengan alokasi modal US$ 5 miliar yang akan disalurkan dalam 15 tahun ke depan.

"Perdana Menteri [Thailand] yakin investasi AWS akan membuat negara ini lebih kompetitif," katanya.

Chai menyatakan Microsoft dan Google juga mempelajari potensi pembangunan data center ukuran raksasa di Thailand.

Microsoft, Google, dan AWS juga sudah memiliki data center di Indonesia. AWS menjadi perusahaan pertama yang mengumumkan investasi miliaran dolar AS di sektor cloud, diikuti oleh Google dan Microsoft.

Data Center data centre (Reuters)Foto: Data Center (Reuters)

Indonesia pasar terbesar

Menurut data IDC, Indonesia adalah pasar cloud terbesar di Asia Tenggara. Belanja cloud di RI bisa mencapai US$933 juta atau Rp 14,6 triliun pada 2023.

"Jika dibandingkan dengan Singapura, Malaysia, Thailand digabungkan, masih lebih kecil dari Indonesia," kata Direktur Channels and Strategic Partnerships Google Cloud South East Asia, Megawaty Khie, beberapa waktu lalu.

Saat ditanya soal kepercayaan orang menggunakan cloud, dia meyakini sudah cukup tinggi. Sebab sudah banyak masyarakat yang malas membeli dan menggunakan hardware jadi akhirnya beralih ke cloud.

"Sangat tinggi sekarang ini, yang pertama orang malas beli hardware lagi. Mereka dulu beli hardware harus pesan. Harus tunggu dua bulan dan positioning," jelasnya. "Lebih gampang implementasi. Kamu ngomong sama saya [menyediakan layanan cloud] sorenya udah ada. Adaptasi meningkat," ujar Megawaty menambahkan.

Selain itu, banyak orang sudah tidak khawatir lagi menggunakan cloud. Namun Megawaty mencatat ada satu kendala untuk implementasi cloud di dalam negeri.

Yakni terkait izin yang diberikan dari pemerintah. Misalnya perbankan mau menggunakan cloud, harus mendapatkan izin dulu dari lembaga terkait.


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perang AI Lawan Google-Microsoft, Amazon Siapkan 'Uang Receh'

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular