
Harta Sisa Rp 7,9 T, Aplikasi Kencan Ditinggal Pendirinya

Jakarta, CNBC Indonesia - Pendiri Bumble, melepaskan jabatan CEO-nya, di perusahaan aplikasi kencan online tersebut. Berita mundurnya perempuan bernama Whitney Wolfe Herd tersebut membuat saham Bumble anjlok
Pengumuman soal pengganti Wolfe Herd, tidak berhasil membuat pasar tenang. Eks CEO Slack, Lidiane Jones didaulat sebagai pemimpin baru Bumble mulai 2 Januari 2024.
"Menurut pandangan kami, hengkangnya Whitney akan berdampak dalam jangka pendek hingga menengah ke operasional perusahaan," kata analis Evercore ISI.
Sebelum Wolfe Heard, Bumble sudah ditinggalkan oleh Tariq Shaukat. Shaukat menempati posisi Presiden Bumble selama tiga tahun.
Bumble didirikan Wolfe Herd pada 2014 setelah meninggalkan pekerjaannya di Match Group, pemilik aplikasi Tinder. Bumble berbeda dengan aplikasi kencan lain karena mengharuskan perempuan yang mengambil inisiatif percakapan.
Selain aplikasi Bumble, Bumble juga memiliki aplikasi Friends, Badoo, Fruitz, dan Official.
Saat penawaran umum perdana saham (IPO) pada Februari 2021, Bumble menggalang dana US$ 2 miliar di tengah ledakan investasi di sektor teknologi. Kondisi pandemi membuat jumlah pengguna Bumble meledak dan mampu menarik minat besar dari investor.
Namun, kini harga saham Bumble telah merosot hingga seperempat harga puncaknya.
Harta Wolfe Herd pun menyusut dari US$ 1,5 miliar (Rp 23,4 triliun) pada awal 2021 menjadi "hanya" US$ 510 juta (Rp 7,9 triliun).
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cari Jodoh di Aplikasi Kencan Ini Harus 'BI Checking' Dulu