Harta Sisa Rp 7,9 T, Aplikasi Kencan Ditinggal Pendirinya

Redaksi, CNBC Indonesia
07 November 2023 09:40
Bumble CEO Whitney Wolfe Herd attends the Time 100 Gala celebrating the 100 most influential people in the world at Frederick P. Rose Hall, Jazz at Lincoln Center on Tuesday, April 24, 2018, in New York. (Photo by Evan Agostini/Invision/AP)
Foto: Whitney Wolfe Herd (Evan Agostini/Invision/AP/Evan Agostini)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pendiri Bumble, melepaskan jabatan CEO-nya, di perusahaan aplikasi kencan online tersebut. Berita mundurnya perempuan bernama Whitney Wolfe Herd tersebut membuat saham Bumble anjlok

Pengumuman soal pengganti Wolfe Herd, tidak berhasil membuat pasar tenang. Eks CEO Slack, Lidiane Jones didaulat sebagai pemimpin baru Bumble mulai 2 Januari 2024.

"Menurut pandangan kami, hengkangnya Whitney akan berdampak dalam jangka pendek hingga menengah ke operasional perusahaan," kata analis Evercore ISI.

Sebelum Wolfe Heard, Bumble sudah ditinggalkan oleh Tariq Shaukat. Shaukat menempati posisi Presiden Bumble selama tiga tahun.

Bumble didirikan Wolfe Herd pada 2014 setelah meninggalkan pekerjaannya di Match Group, pemilik aplikasi Tinder. Bumble berbeda dengan aplikasi kencan lain karena mengharuskan perempuan yang mengambil inisiatif percakapan.

Selain aplikasi Bumble, Bumble juga memiliki aplikasi Friends, Badoo, Fruitz, dan Official. 

Saat penawaran umum perdana saham (IPO) pada Februari 2021, Bumble menggalang dana US$ 2 miliar di tengah ledakan investasi di sektor teknologi. Kondisi pandemi membuat jumlah pengguna Bumble meledak dan mampu menarik minat besar dari investor. 

Namun, kini harga saham Bumble telah merosot hingga seperempat harga puncaknya.

Harta Wolfe Herd pun menyusut dari US$ 1,5 miliar (Rp 23,4 triliun) pada awal 2021 menjadi "hanya" US$ 510 juta (Rp 7,9 triliun).


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cari Jodoh di Aplikasi Kencan Ini Harus 'BI Checking' Dulu

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular