Ekonomi Digital RI Tembus Rp 1.300 T Berkat Ecommerce

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
01 November 2023 14:00
Ilustrasi ecommerce. (Dok. Freepik)
Foto: Ilustrasi ecommerce. (Dok. Freepik)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai ekonomi digital Indonesia secara keseluruhan bisa mencapai US$ 82 miliar (Rp 1.307 triliun) berdasarkan proyeksi gross merchandise value (GMV) sepanjang 2023. Angka ini didapat dari hasil riset eConomy SEA 2023 yang dibuat Google, Temasek, dan Bain&Company.

Riset menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia masih diprediksi akan naik lebih tinggi dibanding rata-rata regional dan akan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi digital.

Tahun ini, sektor online travel menjadi industri yang mengalami pertumbuhan tertinggi dibanding tahun sebelumnya.

GMV online travel Indonesia diproyeksikan tumbuh dari US$ 3 miliar pada 2022, menjadi US$ 6 miliar pada 2023.

Compound annual growth rate (CAGR) sektor ini diproyeksikan naik 21% menjadi US$9 miliar hingga tahun 2025.

Sementara itu, sektor e-commerce masih menjadi pendorong utama dengan GMV diproyeksikan tumbuh dari US$ 58 miliar pada 2022, menjadi US$ 62 miliar pada 2023. Dengan CAGR diproyeksikan naik 15 persen menjadi US$ 82 miliar.

Sektor media online Indonesia juga tumbuh 5 persen YoY dari US$ 6 miliar menjadi US$ 7 miliar selama satu tahun ke belakang. Sektor media online di Indonesia diperkirakan tumbuh menjadi US$ 8 miliar hingga 2025 dengan CAGR 12 persen.

Riset menemukan bahwa Indonesia memiliki pertumbuhan yang kuat di semua sektor ekonomi digital pada 2023. Kecuali pada sektor transportasi dan makanan.

Sektor transportasi dan makanan mengalami penurunan GMV, dari yang tadinya US$ 8 miliar di tahun lalu, menjadi US$ 7 miliar pada 2023.

Namun demikian, CAGR sektor ini diproyeksikan akan naik 13 persen menjadi US$ 9 miliar hingga tahun 2025.

Pemain e-commerce, pengantaran makanan, dan transportasi online telah mengurangi jumlah promosi dan insentif yang mereka tawarkan demi mencapai pertumbuhan dan profitabilitas.

Pertumbuhan mereka melambat setelah konsumen yang sensitif harga memilih opsi lain. Namun, jumlah pengguna yang loyal masih cukup banyak, sehingga mengimbangi penurunan pertumbuhan pasar dengan kenaikan pertumbuhan pendapatan bersih.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Presiden Tokopedia Masuk Daftar Gen.T, Intip Sepak Terjangnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular