Tetangga RI Ngamuk, TikTok-FB Blokir Konten Pro Palestina

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
26 October 2023 16:55
Warga Palestina bereaksi di lokasi serangan Israel terhadap rumah-rumah, ketika konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas berlanjut, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 26 Oktober 2023. (REUTERS/Mohammed Salem)
Foto: Warga Palestina bereaksi di lokasi serangan Israel terhadap rumah-rumah, ketika konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas berlanjut, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 26 Oktober 2023. (REUTERS/MOHAMMED SALEM)

Jakarta, CNBC Indonesia - Malaysia mengecam tindakan yang dilakukan TikTok dan Meta, induk perusahaan Facebook. Penyebabnya, kedua raksasa media sosial itu disebut telah memblokir konten pro-Palestina.

Kecaman ini datang dari Menteri Komunikasi Malaysia, Fahmi Fadzil. Dia mengatakan tak segan mengambil sikap tegas atas tindakan para platform tersebut.

"Jika persoalan ini dibiarkan, saya tidak segan mengambil pendekatan dan sikap tegas," kata Fadzil, dikutip dari Reuters, Kamis (26/10/2023).

Langkah tegas ini juga nampaknya akan mendapatkan dukungan. Karena Fahmi mengatakan banyak pihak yang meminta pemerintah mengambil tindakan tegas pada para platform yang membatasi konten pro Palestina.

Dia menambahkan masyarakat Malaysia punya kebebasan berpendapat soal Palestina. Hak itu juga tidak akan pernah dicabut.

Reuters melaporkan perwakilan Tiktok dan Meta tidak langsung menanggapi komentar soal hal tersebut.

Perang Israel dan Hamas juga terasa hingga di dunia maya. Sejumlah orang menyuarakan dukungan pada kedua belah pihak.

Namun di sisi lain, media sosial juga banyak mendapat kecaman atas tindakan menekan bahkan memblokir konten pro Palestina. Instagram, anak usaha Meta lainnya, pernah dituding menekan konten yang menyuarakan dukungan pada masyarakat Palestina.

Sejumlah pengguna Instagram melaporkan konten unggahan soal dukungan pada Palestina di-shadow banned oleh platform. Menurut mereka, penayangan konten itu juga lebih sedikit dibandingkan postingan lain dan akun sulit ditemukan pada fitur pencarian.

Instagram juga dilaporkan menambahkan kata 'teroris' pada bio pengguna yang menuliskan dirinya sebagai orang Palestina. Meta meminta maaf soal insiden tersebut dan mengaku telah memperbaiki masalah karena kesalahan terjemahan bahasa Arab tersebut.


(npb/npb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Alasan Eropa Lebih Galak dari AS Soal Viral Hamas-Israel

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular