Ini Bisnis Telkom Usai Serahkan Indihome ke Telkomsel

Jakarta, CNBC Indonesia - Telkom Group melakukan perubahan cukup signifikan tahun ini. Per awal Juli lalu, Indihome tak lagi di bawah Telkom melainkan bersama dengan Telkomsel.

Penyatuan yang dikenal dengan nama Fixed Mobile Convergence atau FMC itu dilakukan karena layanan fixed broadband dan mobile seluler sudah saling merebut pasar satu sama lain. Banyak pengguna yang tidak lagi sepenuhnya menggunakan internet mobile meski sedang berada di luar rumah atau kantor.

"Dua layanan ini sudah saling kanibal. Dari rumah ke kantor nonton Netflix pasti didwonload dengan wifi rumah, naik MRT nonton di MRT. Jadi nontonnya enggak pakai mobile lagi. Pulang juga gitu," kata Direktur Utama PT Telkom Indonesia, Ririek Adriansyah, saat acara Ngopi BUMN di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (26/10/2023).

Ririek mengatakan 60%-70% penggunaan internet di mobile tidak lagi dengan seluler. Melainkan memanfaatkan layanan wifi yang ada di rumah, kantor atau tempat umum lainnya.

"Kita lebih perbaiki mengelola fixed broadband. FMC dilakukan," ucapnya.

Dengan melakukan FMC, Ririek mengatakan ada banyak manfaatnya. Misalnya pihaknya bisa melakukan efisiensi Opex dan Capex, serta diharapkan bisa menaikkan revenue.

Dengan penyatuan tersebut, bisnis Telkomsel dan Telkom juga berubah. Telkomsel berfokus pada business to consumer (B2C) dan Telkom menggarap segmen business to business (B2B).

Produk FMC yang diterapkan itu membuat masyarakat bisa membeli satu paket dan mendapatkan banyak layanan sekaligus. Mulai dari Telkomsel, Indihome, hingga Orbit.

Dalam peluncuran produk beberapa waktu lalu, pihak Telkomsel juga telah merilis beberapa paket FMC. Harganya juga beragam dari Rp 120 ribu hingga sekitar Rp 2,5 jutaan.