Perang Hamas-Israel, Instagram Ada Tim Spesialis Arab-Yahudi

Redaksi, CNBC Indonesia
18 October 2023 08:25
Adam Mosseri (CNBC.com)
Foto: Adam Mosseri (CNBC.com)

Jakarta, CNBC Indonesia - Peredaran konten terkait perang Hamas vs Israel membuat Instagram kelabakan. Platform media sosial "saudara" Facebook tersebut menugaskan tim yang bisa berbahasa Arab dan bahasa Yahudi memonitor gambar dan video konflik Hamas-Israel.

CEO Instagram Adam Mosser membeberkan respons Instagram terhadap pecahnya perang Hamas-Israel lewat Threads, platform media sosial milik Instagram yang menyerupai Twitter X.

Menurutnya, saat ini "fokus keselamatan utama" Instagram adalah "mengelola dengan penuh tanggung jawab konten" terkait perang Hamas-Israel. Konflik tersebut, lanjutnya, membuat tim Instagram kelabakan "tertarik ke banyak arah dalam waktu yang sama."

"Realitasnya adalah kami punya banyak pekerjaan penting. Tim bergerak cepat, tetapi kami belum sampai di titik yang kami inginkan," kata Mosseri, dikutip Rabu (18/10/2023).

Meta telah menerbitkan pernyataan soal perang Hamas-Israel. Perusahaan yang didirikan oleh Mark Zuckerberg tersebut mengklaim telah mengambil langkah mitigasi terkait perang Hamas-Israel sejak konflik pecah.

Sebuah pusat operasi khusus dibentuk oleh Meta yang beranggotakan ahli berbahasa Yahudi dan Arab. Sebanyak 795 ribu unggahan yang dinilai melanggar kebijakan larangan konten kekerasan, ujaran kebencian, pelecehan, atau upaya menyakiti terkoordinasi - telah ditandai atau dihapus.

Selain Instagram, Meta juga merupakan perusahaan pemilik platform media sosial Facebook dan WhatsApp.

Sementara itu, Threads memutuskan untuk mempertahankan blokir atas pencarian kata "Covid-19" dan "long Covid". Pengguna yang mencari kata terkait Covid tidak akan menemukan apapun dan diarahkan untuk mencari informasi di website resmi pemerintah.

Mosseri menyatakan dia tidak menetapkan tenggat untuk pemblokiran pencarian soal Covid di Instagram dan Threads. Namun, ia menegaskan bahwa pemblokiran tersebut sementara.

"Fokus terbesar kami saat ini adalah mengelola konten secara bertanggung jawab setelah pecahnya perang di Israel dan Gaza. Tim sedang mengerjakan integrasi yang lebih dalam di Instagram dan Facebook, menyesuaikan dengan hukum di Uni Eropa, dukungan Fediverse, trending, secara umum berupaya agar Threads terus tumbuh," kata Mosseri.


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Instagram Down 2 Jam Lalu Minta Maaf, Twitter Ramai

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular