Kiamat di Bumi, NASA Kasih Peringatan 30 Menit

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
Jumat, 13/10/2023 21:10 WIB
Foto: Jejak asap terlihat saat roket ditembakkan dari Gaza menuju Israel saat matahari terbit, di Kota Gaza pada 23 Februari 2023. (AFP via Getty Images/MOHAMMED ABED)

Jakarta, CNBC Indonesia - NASA mulai melirik penggunaan kecerdasan buatan (AI) untuk digunakan dalam prediksi fenomena antariksa yang terjadi di masa depan. Bahkan, lembaga antariksa itu menjanjikan bisa memberikan peringatan 30 menit sebelum 'kiamat' sampai ke Bumi.

NASA tengah mengembangkan model AI untuk memprediksi badai matahari dahsyat. Peringatan dini akan mendeteksi lebih awal saat fenomena besar terjadi dan berpotensi menghancurkan wilayah tertentu.

Cahaya bisa bergerak dari material yang disemburkan Matahari saat badai berlangsung, dikutip dari Science Alert, Jumat (13/10/2023).


NASA akan mendapatkan data dari sejumlah satelit, seperti ACE, WIND, IMP-8, dan Geotail. Tugasnya adalah mengembangkan cara untuk mengetahui secara presisi kapan badai matahari terjadi dan dampak yang ditimbulkan.

Para ilmuwan melatih model pembelajaran yang dinamakan DAGGER. Berbeda dengan algoritma prediktif lainnya, model ini memiliki peningkatan kecepatan.

Tim peneliti mengungkapkan bisa memprediksi tingkat keparahan dan arah peristiwa kurang dari satu detik. Setiap menitnya, DAGGER juga bisa membuat prediksi.

Beberapa kejadian badai matahari memang berdampak besar pada sejumlah wilayah di Bumi. Misalnya 35 tahun lalu, wilayah Quebec tidak bisa teraliri listrik selama berjam-jam.

Kerusakan besar juga terjadi pada peristiwa Carrington 150 tahun lalu. Saat itu infrastruktur listrik dan komunikasi rusak parah akibat badai.

Sebelumnya, algoritma butuh waktu yang cukup lama untuk bisa memprediksi atau bahkan memberi peringatan saat badai akan menghantam Bumi.


(npb/npb)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pemerintah Susun Peta Jalan AI, Potensi Lokal Bakal Terangkat