Opsel Merger Jadi Tiga, Ini Dampaknya ke Warga RI

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
09 October 2023 17:55
Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini (CNBC Indonesia/Novina)
Foto: Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini (CNBC Indonesia/Novina)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi mendorong untuk terjadinya konsolidasi di industri telekomunikasi. Jika itu terjadi, akan ada tiga operator seluler (opsel) di dalam negeri.

Saat ini terdapat empat opsel, yakni PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM), Indosat Ooredoo Hutchison (ISAT) sebagai perusahaan hasil merger Indosat dan Tri, PT XL Axiata Tbk. (EXCL), serta PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN). Sebelumnya, konsolidasi Indosat Ooredoo Hutchison terjadi antara Indosat dengan Tri Indonesia lebih dari satu tahun lainnya.

Budi Arie mendorong Smarfren melakukan merger dengan operator lainnya. Salah satunya adalah dengan XL, namun bisa juga dengan Telkomsel dan Indosat.

Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini menjelaskan konsolidasi akan membuat industri lebih efisien.

"Indonesia memang luas. Ada banyak pulau, sehingga memakan biaya untuk membangun infrastruktur. Apalagi ke depannya 5G lebih mahal lagi dan membutuhkan investasi yang banyak," kata Dian ditemui Syukuran Anniversary XL Axiata 27th, di Jakarta, Senin (9/10/2023).

Agar investasi lebih efisien, konsolidasi opsel menjadi salah satu solusi. Opsel yang lebih sedikit juga akan membuat pembagian spektrum lebih maksimal. Alhasil, kualitas layanan ke pengguna pun meningkat.

"Operator bisa lebih menitikberatkan kepada experience. Zaman dulu di mana price war banyak terjadi itu sebetulnya akan mengakibatkan kualitas kurang baik," ungkap dia.

Dia mengatakan price war sudah lebih terkendali sejak tahun lalu. Persaingan juga lebih sehat dan kualitas dapat lebih terjaga.

"Jadi itu, [dampak konsolidasi] persaingan lebih sehat. Dengan persaingan lebih sehat itu, kualitas bisa lebih terjaga. Kita bisa manfaatkan investasinya itu untuk meningkatkan lagi dari level experience seperti digitalisasinya lebih bagus kemudian digital service lebih banyak," jelas Dian.


(npb/npb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Situasi Industri Telko Tak Mudah, Kominfo Siapkan Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular