Joe Biden Tambah Blokir China, Raksasa Amerika Protes

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
06 October 2023 20:20
US President Joe Biden (R) and China's President Xi Jinping (L) meet on the sidelines of the G20 Summit in Nusa Dua on the Indonesian resort island of Bali on November 14, 2022. (Photo by SAUL LOEB / AFP)
Foto: AFP/SAUL LOEB

Jakarta, CNBC Indonesia - Rencana pemerintahan Joe Biden untuk menambah batasan penjualan chip ke China ditentang para raksasa Amerika Serikat (AS). Sejumlah perusahaan besar memperingatkan aturan tambahan akan membuat industri dalam negeri babak belur.

Setahun lalu, pemerintah AS meluncurkan aturan pembatasan penjualan semikonduktor ke China. Tahun ini, mereka berencana menambahkan batasan agar teknologi penting sama sekali tak bisa diakses Beijing.

Namun, protes dilancarkan oleh tiga raksasa AS sejak Juli lalu. Nvidia, Intel, dan Qualcomm menolak rencana itu saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri Antony Blinken dan Menteri Perdagangan Gina Raimondo.

Ketiga perusahaan itu meminta seluruh pejabat mempertimbangkan lagi rencana penambahan batasan pada kontrol chip. Menurut mereka, aturan tambahan malah membuat kemunduran pada industri.

Sebaliknya, aturan tambahan AS akan mengembangkan industri China. Akhirnya akan membuat chip buatan China mendominasi dunia.

"Risikonya memacu perkembangan ekosistem yang dipimpin oleh pesaing. Hal ini bisa berdampak sangat negatif pada kepemimpinan AS di bidang semikonduktor, teknologi canggih, dan AI," kata penasihat umum Nvidia, Tim Teter, dikutip dari NYTimes, Jumat (6/10/2023).

China diketahui sebagai salah satu pasar terbesar semikonduktor global. Negara itu menyumbang sepertiga dari pasar dan pendapatan tahunan gabungan lebih dari US$50 miliar untuk Nvidia, Intel, dan Qualcomm.

Kehilangan pendapatan dari China memaksa para raksasa chip itu melakukan efisiensi operasional. Misalnya pengurangan pengembangan teknologi, lapangan kerja dan pengeluaran pabrik semikonduktor yang tersebar di Arizona, Ohio, dan New York.

Seluruh perusahaan itu juga meminta Semiconductor Industry Association untuk mengeluarkan kritik atas pembatasan yang dikeluarkan pemerintah. Mereka harus menyebutnya sebagai aturan yang dianggap 'sangat ambigu dan sepihak', serta pembatasan akan menyebabkan kerugian pada daya saing industri.


(npb/npb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Joe Biden Terdesak, Raksasa Teknologi AS Ngaku Butuh China

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular