Taktik Baru Joe Biden Bunuh TikTok

Redaksi, CNBC Indonesia
05 October 2023 21:00
A logo of a smartphone app TikTok is seen on a user post on a smartphone screen Monday, Sept. 28, 2020, in Tokyo. (AP Photo/Kiichiro Sato)
Foto: AP/Kiichiro Sato

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perdagangan (Mendag) Amerika Serikat (AS) Gina Raimondo mendukung kebijakan untuk mengatasi masalah keamanan dari aplikasi buatan asing.

Hal itu ia sampaikan di tengah gonjang-ganjing soal wacana pemblokiran TikTok di AS. Sejak beberapa bulan lalu, pemerintah AS menetapkan larangan untuk mengakses TikTok bagi pegawai negeri.

Ada rencana untuk memblokir TikTok secara nasional bagi warga sipil, tetapi mendulang protes dari berbagai kalangan. Untuk itu, Kongres AS masih terus membahas kebijakan yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

TikTok digunakan sebanyak 150 juta orang di AS. Raksasa asal China di bawah naungan ByteDance tersebut membantah jika layanannya disebut membahayakan keamanan nasional.

"Sudah pasti TikTok berisiko terhadap keamanan nasional. Namun, kami perlu rencana yang komperhensif untuk menanganinya," kata Raimondo dalam rapat di Komite Senat Perdagangan AS, dikutip dari Reuters, Kamis (5/10/2023).

Lebih lanjut, ia mengatakan Kementerian Perdagangan (Kemendag) membutuhkan wewenang lebih dari Kongres untuk melakukan pendekatan yang komperhensif dalam menguak potensi risiko dari TikTok.

Pada Maret lalu, FBI mengatakan pemerintah China bisa memanfaatkan TikTok untuk mengontrol data jutaan warga AS. FBI merekomendasikan bahwa TikTok membahayakan keamanan nasional.

TikTok mengaku sudah menghabiskan US$ 1,5 miliar untuk memastikan keamanan bagi penggunanya. TikTok menolak keras tuduhan sebagai mata-mata pemerintah China.

"Saya sering ditanya apakah kita perlu mengatur TikTok? [Padahal] ini lebih besar daripada TikTok," ujarnya.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Anak CEO Dilarang Main TikTok di Rumahnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular