Elon Musk Mau Jualan di RI Tapi Malas Bayar Pegawai Indonesia

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
Senin, 25/09/2023 07:35 WIB
Foto: Chief Executive Officer Tesla Elon Musk berdiri di dekat Menteri Perdagangan China Wang Wentao sebelum meninggalkan Kementerian Perdagangan China di Beijing, China 31 Mei 2023. (REUTERS/TINGSHU WANG)

Jakarta, CNBC Indonesia - Starlink, jaringan internet berbasis internet milik Elon Musk mengungkapkan ingin berbisnis di Indonesia. Namun mereka enggan merekrut pegawai dalam negeri.

Untuk membuka bisnis di tanah air, perusahaan butuh sejumlah izin yang harus dipenuhi. Pihak Starlink juga telah bertemu dengan Kementerian Kominfo untuk membicarakan hal tersebut.

"Karena bagaimana disampaikan Pak Menteri bahwa setiap penyelenggaraan apapun di Indonesia harus ada izinnya," kata Direktur Jenderal Penyelenggara Pos dan Informatika (Dirjen PPI) Kementerian Kominfo, Wayan Toni Supriyanto ditemui di Kantor Kementerian Kominfo, Rabu (20/9/2023).


Starlink diketahui juga telah membuat perusahaan lokal bernama PT Starlink Services Indonesia. Namun terungkap Starlink ingin berbisnis seperti aplikasi over-the-top (OTT), alias enggan merekrut pegawai lokal untuk beroperasi di Indonesia.

Masalah inipun tengah didiskusikan lebih lanjut. Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi mengungkapkan perusahaa apapun yang akan berbisnis di dalam negeri harus ikut peraturan Indonesia.

"Bekerja sama dengan siapapun tapi juga harus comply aturan yang berlaku di Indonesia," ungkapnya.

Starlink juga dipastikan tidak mendapatkan karpet merah dari Indonesia. Budi menegaskan semua pemain, baik lokal maupun asing, akan diwajibkan mematuhi semua peraturan yang berlaku.

"Enggak ada, semua pemain kita equal treatment," kata Budi.

Sementara itu hingga kini, Starlink masih menyediakan layanan business-to-business. Yakni untuk Telkomsat dan telah memiliki landing right atau hak labut di Indonesia.

Musk sendiri diketahui berencana akan menyambangi Indonesia pada Oktober mendatang. Ini menyusul rencana Starlink yang masuk ke Indonesia dan akan digunakan untuk akses internet di daerah 3T.

"Sebaiknya daerah-daerah 3T karena teknologi satelit mempercepat digitalisasi. Kita dukung semua pihak memberikan layanan terbaik untuk masyarakat Indonesia selama masyarakat Indonesia diuntungkan," kata Budi saat ditemui dalam kesempatan terpisah.


Saksikan video di bawah ini:

Video: Asosiasi Minta Setop Sementara Izin Provider Jaringan Internet