Perang Teknologi Kian Gila, Begini Cara Baru AS Jegal China

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
Sabtu, 23/09/2023 11:15 WIB
Foto: Bendera Tiongkok dan AS ditampilkan pada papan sirkuit cetak dengan chip semikonduktor. (REUTERS/Florence Lo//File Photo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat melancarkan serangan terbaru bagi lawannya China dan Rusia. Negara tersebut mengeluarkan peraturan final cegah subsidi manufaktur bagi China dan Rusia.

Aturan itu pertama kali diusulkan pada bulan Maret lalu. AS membatasi penerima dana AS berinvestasi untuk perluasan pabrikan semikonduktor di negara yang dianggap memiliki masalah keamanan nasional.

AS juga membatasi penerima dana insentif untuk terlibat dalam penelitian bersama serta upaya perizinan teknologi dengan negara yang jadi perhatian.


Namun para penerima dana masih diperbolehkan terlibat penelitian dengan beberapa syarat. Seperti standar internasional, pemberi hak paten dan pemanfaatan jasa pengecoran dan pengemasan.

"Kita harus benar-benar waspada tidak ada satu sen pun yang akan membantu China lebih maju dari kita," kata Menteri Perdagangan AS, Gina Raimondo, dikutip dari Reuters, Sabtu (23/9/2023).

Jika para penerima dana melanggar aturan itu, maka Departemen Perdagangan tak segan menarik kembali penghargaan federal yang telah diberikan. Raimondo juga tengah bekerja agar aturan bisa segera disetujui.

Dia mengakui aturan itu terlambat. Namun menurutnya yang terpenting adalah melakukannya dengan benar.

"Kita tertinggal namun yang lebih penting adalah kita melakukannya dengan benar. Dan jika kita membutuhkan waktu satu bulan atau beberapa minggu lagi untuk memperbaikinya," jelasnya.

AS juga melakukan klasifikasi beberapa semikonduktor sebagai bagian dari keamanan nasional. Inilah yang jadi pemicu pembatasan yang lebih ketat, termasuk chip komputasi kuantum generasi terbaru, chip mature-node, lingkungan intensif radiasi dan kemampuan spesial militer.

Pemerintahan AS berencana memberikan subsidi sebesar US$39 miliar (Rp 598,9 triliun) pada produksi semikonduktor. Aturan soal chip menyiapkan dana US$52,7 miliar (Rp 809,3 triliun) untuk produksi semikonduktor, penelitian dan pengembangan tenaga kerja dalam negeri.


(dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Inovasi Meningkat-Adopsi Massal, Masa Depan Aset Kripto Cerah?