
Elon Musk Pusing Cari Uang, Minta Tolong ke Google

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejak mencaplok Twitter pada akhir tahun lalu dan mengubahnya jadi X, Elon Musk sudah melakukan berbagai upaya untuk menambah pemasukan perusahaan.
Salah satunya dengan menerapkan biaya langganan per bulan. Bahkan, Musk berencana menjadikan X sebagai platform yang sepenuhanya berbayar bagi seluruh pengguna.
Baru-baru ini, Musk mengeluarkan pernyataan kontroversial. Menurut dia, pendapatan X turun 60% gara-gara kelompok Yahudi 'Anti-Defamation League' (ADL).
CEO Linda Yaccarino juga tak bisa menyelesaikan masalah X yang kekurangan iklan. Alhasil, Musk dan Yaccarino mulai melirik opsi lain. Mereka mengindikasikan akan berpindah dari platform iklan internal milik Twitter ke vendor eksternal.
Pada Mei lalu, Twitter mulai menjual slot iklan melalui marketplace iklan InMobi. Terbaru, Google mengonfirmasi kesepakatannya menjual ruang iklan untuk Twitter.
Jadi, strategi baru Twitter adalah menjual iklannya via Google, dikutip dari Qz, Kamis (21/9/2023).
Ironisnya, selama ini Musk terang-terangan menyebut ia benci dengan industri iklan. Saat pertama kali mengakuisisi Twitter, 92% pendapatan perusahaan berasal dari iklan.
Musk kemudian membuat fitur langganan agar platform itu tak cuma berhantung pada iklan. Namun, kondisi bisnis yang makin sulit agaknya memaksa Musk untuk kembali bergantung pada iklan.
Senior analis Insider Intelligence, Max Willens, mengatakan kemitraan dengan Google membuktikan Twitter sedang empot-empotan untuk menghasilkan uang.
"Twitter harus memperbaiki hubungan dengan agensi dan brand besar, ketimbang bertumpu pada pengiklan skala kecil," kata dia.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bikin Ulah Lagi, Elon Musk Bakal Hapus Fitur Blokir di X
