Masa Depan Internet Ditentukan Orang-Orang Ini, Siapa Saja?
Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Amerika Serikat (AS) khawatir soal perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI/Artificial Intelligence). Untuk membahas soal dampak dan regulasi AI, pemerintah mengumpulkan para petinggi perusahaan teknologi dalam sebuah forum khusus.
Diskusi ini diinisiasi oleh Senat Amerika Serikat Chuck Schumer. Para "dewa teknologi" yang turun ke Washington D.C. berdiskusi dengan sekitar 60 senator AS dan perwakilan dari organisasi buruh, perusahaan media, serta aktivis hak asasi manusia.
Schumer mengatakan pertemuan soal AI di ibu kota Amerika Serikat tersebut adalah yang pertama dan digelar tertutup. Dalam pertemuan berikutnya, Schumer berencana membukanya untuk publik.
Schumer menekankan pentingnya regulasi soal AI menjelang pemilu AS pada 2024, terutama terkait penggunaan deep fakes yaitu konten audio, video, atau gambar, yang diciptakan oleh AI. Pasalnya, konten-konten buatan 'bot' tersebut mirip dengan yang diproduksi oleh manusia.
Pada Maret lalu, Musk dan sekelompok ahli kecerdasan buatan meminta pengembangan AI yang lebih canggih dari GPT-4 buatan OpenAI disetop selama 6 bulan.
GPT-4 adalah teknologi yang mendasari ChatGPT, robot chat yang bisa menciptakan artikel, puisi, dan tulisan lain.
Pemerintah di seluruh dunia khawatir teknologi AI digunakan untuk menciptakan teks, gambar, audio, dan video rekayasa yang tidak bisa dideteksi.
Pada Selasa, Adobe, IBM, Nvidia, dan beberapa perusahaan lain telah menandatangani komitmen memberikan watermark di semua konten ciptaan AI di hadapan Presiden AS Joe Biden.
Berikut adalah daftar "dewa teknologi" yang ikut dalam pertemuan soal AI:
- CEO OpenAI, Sam Altman (pemilik ChatGPT)
- Pendiri Microsoft Bill Gates
- CEO Nvidia Jensen Huang
- CEO Palantir Alex Karp
- CEO IBM Arvind Krishna
- CEO Tesla dan SpaceX Elon Musk (pemilik X yang dulu bernama Twitter)
- CEO Microsoft Satya Nadella
- CEO Alphabet dan Google Sundar Pichai
- Pendiri Google Eric Schmidt
- CEO Meta Mark Zuckerberg (Meta adalah pemilik Instagram, WhatsApp, dan Twitter)
(fab/fab)