Janji Google Selamatkan Umat Manusia dari AI

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
Jumat, 15/09/2023 16:00 WIB
Foto: REUTERS/Dado Ruvic

Jakarta, CNBC Indonesia - Google memastikan akan menghindari penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI/Artificial Intelligence) pada iklan politik. Semua iklan berbasis teknologi tersebut harus memberikan informasi bahwa konten telah dimanipulasi.

Aturan ini berlaku di semua platform Google termasuk YouTube dan situs pihak ketiga mana pun yang ada dalam jaringan tampilan iklan Google. Associated Press melaporkan kampanye iklan dengan AI harus memberikan peringatan pada penggunanya, dikutip dari Tech Radar, Jumat (15/9/2023).

Kebijakan baru ini mulai berlaku November mendatang. Google juga akan menerapkan aturan serupa pada pemilu di Uni Eropa, India, Afrika Selatan, dan wilayah lain tempat Google telah terverifikasi.

Teknologi Artificial Intelligence (AI) dengan cepat menjadi alat baru bagi banyak industri. Tak terkecuali untuk politik di musim pemilu di beberapa negara.

Tools yang ada di AI mempermudah dan mempercepat pembuatan disinformasi. Selain itu juga dapat digunakan untuk meniru ucapan atau penampilan pada konten dengan sangat realistis.

Banyak ahli juga yang telah menyuarakan kekhawatirannya terkait hal ini. Mereka menilai perlu ada aturan dan peningkatan kesadaran masyarakat jelang pemilu.

Beberapa negara juga telah mulai membicarakan, bahkan meloloskan aturan terkait deepfake.



(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Ancaman Siber Jadi Bom Waktu Transformasi Teknologi, Solusinya?