Tak Butuh Elon Musk, Lokal Bisa Bawa Internet ke Pelosok RI

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
08 September 2023 08:25
Roket SpaceX Falcon 9 membawa 58 satelit untuk jaringan internet broadband Starlink SpaceX dan tiga satelit pencitraan bumi SkySat diluncurkan dari pad 40 di Stasiun Angkatan Udara Cape Canaveral pada 18 Agustus 2020 di Tanjung Canaveral, Florida. (Photo by Paul Hennessy/NurPhoto via Getty Images)
Foto: Roket SpaceX Falcon 9 membawa 58 satelit untuk jaringan internet broadband Starlink SpaceX dan tiga satelit pencitraan bumi SkySat diluncurkan dari pad 40 di Stasiun Angkatan Udara Cape Canaveral pada 18 Agustus 2020 di Tanjung Canaveral, Florida. (Photo by Paul Hennessy/NurPhoto via Getty Images)

Jakarta, CNBC Indonesia - Starlink, jaringan satelit milik Elon Musk sudah makin dekat untuk beroperasi di Indonesia. Namun menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), sebenarnya operator lokal juga bisa masuk ke wilayah 3T.

Kabar Elon Musk masuk melalui Starlink terdengar setelah Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta adanya akses internet untuk puskesmas di wilayah 3T. Setidaknya ada 2.200 puskesmas yang punya akses internet buruk dan 750 tidak memiliki akses internet sama sekali.

Sekjen APJII, Zulfadly Syam menjelaskan sebenarnya pembangunan infrastruktur internet bisa dilakukan oleh perusahaan lokal. Caranya melalui skema kerja sama.

"Padahal kalau kita bangun kayak daerah rural, dengan konsep kerja sama gotong royong," kata Zulfadly kepada CNBC Indonesia, Kamis (7/9/2023).

Dia menjelaskan anggota APJII saja ada lebih dari 500 penyedia. Jika diberikan bagian yang proporsional bisa lebih cepat untuk menjangkau daerah-daerah pelosok, bukan hanya puskesmas di daerah terdalam.

"Tetapi kita berdayakan ISP yang ada di daerah tersebut, ISP lokal dengan diberikan insentif tertentu ini juga akan bangun juga, pasti akan dibangun," ungkapnya.

Permintaan pemerintah pada Musk untuk Starlink, dinilai sebagai aksi latah. Pemerintah tidak berbicara soal internet itu pada pihak-pihak yang paham dan ada di Indonesia lebih dulu.

Penggunaan internet satelit seperti Starlink memang bisa dilakukan. Namun perusahaan lokal dinilainya masih mampu untuk melakukannya, asalkan pemerintah mau berbicara dengan pemain industri dalam negeri.

"Jadi sebenarnya kita masih bisa meng-cover asal pemerintah kita ngobrol bareng," pungkasnya.



[Gambas:Video CNBC]
Next Article Elon Musk Ngemis Minta Subsidi Ditolak Biden, Langsung Ngamuk

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular