Internet Starlink RI Mahal, Pakar: Awas Kena Prank Elon Musk

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
07 September 2023 14:40
Roket SpaceX Falcon 9 membawa 58 satelit untuk jaringan internet broadband Starlink SpaceX dan tiga satelit pencitraan bumi SkySat diluncurkan dari pad 40 di Stasiun Angkatan Udara Cape Canaveral pada 18 Agustus 2020 di Tanjung Canaveral, Florida. (Photo by Paul Hennessy/NurPhoto via Getty Images)
Foto: Roket SpaceX Falcon 9 membawa 58 satelit untuk jaringan internet broadband Starlink SpaceX dan tiga satelit pencitraan bumi SkySat diluncurkan dari pad 40 di Stasiun Angkatan Udara Cape Canaveral pada 18 Agustus 2020 di Tanjung Canaveral, Florida. (Photo by Paul Hennessy/NurPhoto via Getty Images)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga layanan internet Starlink di Indonesia diperkirakan mencapai Rp 2-3 juta. Pengamat Teknologi dan Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi mengingatkan jangan sampai pemerintah kena prank Elon Musk lagi.

Elon Musk adalah pendiri SpaceX, perusahaan di balik Starlink. Ia diketahui berkali-kali didekati pemerintah untuk berinvestasi di Indonesia. Namun, hingga kini kepastiannya masih menggantung.

Heru menjelaskan izin Starlink masuk ke Indonesia kemungkinan merupakan taktik pemerintah agar Tesla jadi berinvestasi. Pasalnya, Malaysia sudah lebih dulu mendapatkan investasi besar.

"Kita seperti dikesampingkan padahal kan sudah lebih dulu approach, punya nikel banyak dan ngebet mendapat investasi dari Elon Musk," kata Heru kepada CNBC Indonesia, Kamis (7/9/2023).

Starlink nampaknya jadi alat 'pembujuk'. Heru mengatakan sah saja strategi ini dilakukan asalkan tidak mengorbankan kepentingan nasional.

"Apalagi, apakah memang dapat dipastikan jika Starlink bebas jualan di Indonesia, investasi Elon Musk dapat terwujud. Jangan-jangan nanti kita kena prank," jelasnya.

Soal harga, nampaknya Starlink akan menyasar kantor yang ada di pedalaman maupun offshore. Heru mengatakan mereka berani membayar lebih banyak karena membutuhkan infrastruktur internet broadband.

Saat ditanya apakah kedatangan Starlink perlu ditakutkan operator dalam negeri, Heru mengiyakan. Ini bisa terjadi jika jaringan internet satelit itu diberikan karpet merah, sementara aturan untuk pemain dalam negeri cukup ketat.

"Kalau diberi karpet merah perlu ditakutkan karena kan operator aturannya di Indonesia sangat ketat, ada BHP segala macam," kata Heru.

"Kalau Starlink melenggang tanpa kewajiban sebagaimana dikenakan operator lain akan terjadi ketidaksamaan level playing field," ia memungkasi.


(npb/npb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Langganan Starlink Sebulan Bikin Kaget, Ternyata Lelet

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular