Kominfo Ungkap Syarat Sukses Transformasi Digital di Asean
Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia sebagai ketua Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN memiliki tujuan untuk dapat membawa hasil konkret yang bisa dirasakan masyarakat. Salah satunya yakni meningkatkan ekonomi kawasan melalui digitalisasi.
Untuk itu Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Usman Kansong mengatakan, hal tersebut perlu dirumuskan. Karena hingga 2030, potensi digital ekonomi negara Asean dapat mencapai US$ 2 miliar atau sekitar Rp 30 triliun.
Dia mengungkapkan bahwa dalam Digital Economic Framework Agreement (DEFA) belum lama ini, ASEAN menyepakati beberapa cara yang bisa disinergikan untuk mencapai hal tersebut.
Pertama, setiap negara ASEAN tidak boleh memiliki digital gap. Misalnya Singapura, Indonesia, Singapura, dan Thailand menjadi negara dengan kemajuan digitalisasi yang mumpuni, sedangkan negara lain seperti terpinggirkan.
"Ada peta jalannya ke sana, misalnya gak ada digital gap. Harus ada pemerataan digital," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Selasa (5/9/2023).
Lalu cara kedua yakni dengan pemerataan SDM. Menurutnya, setiap negara kawasan ASEAN haru meningkatkan kualitas SDM. Karena dikatakannya mustahil dapat mencapai kemajuan ekonomi tanpa SDM yang hebat.
Selain itu, dibutuhkan juga infrastruktur digital yang mumpuni. Beberapa negara ASEAN sendiri sudah mulai merintis keberlangsungan infrastruktur ini. Misalnya adanya inklusi keuangan ASEAN melalui QRIS bersama yang bisa digunakan untuk pembayaran di beberapa negara, seperti Malaysia dan Singapura.
"Ini akan memutar ekonomi lebih cepat lalu punya kesepakatan digital bersama. Ini contoh betapa ASEAN harus sama sama," imbuhnya.
(dpu/dpu)