HP Lain Ga Laku, Merek China Ini Malah Diburu Warga RI

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia

25 August 2023 20:10

Warga membeli kartu perdana di ITC ROXY MAS, Jakarta, Selasa (2/2/2021). Aturan pajak penyelenggara jasa telekomunikasi mulai di berlakukan namun aturan itu tidak terdampak pada pembelian pulsa, kartu perdana atau token listrik. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, ketentuan pajak pulsa yang mulai berlaku (1/2/2021) bertujuan menyederhanakan pengenaan PPN dan PPH atas pulsa atau kartu perdana, token listrik dan voucer serta untuk memberikan kepstian hukum. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo) — Foto: Penjualan Gawai CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Merek China, Infinix, jadi buruan masyarakat Indonesia. Dalam laporan firma riset Counterpoint, produk dari perusahaan itu jadi satu-satunya vendor smartphone yang mengalami pertumbuhan pengiriman positif pada Q2-2023.

Counterpoint mencatat perusahaan itu membukukan kenaikan hingga 17% year-on-year (YoY) dibandingkan Q2-2022, dikutip dari laporan Counterpoint Monthly Indonesia Smartphone Tracker Jumat (25/8/2023).

Menurut laporan itu, Infinix berfokus pada produk dengan harga Rp 3 jutaan. Vendor itu juga disebut menawarkan spesifikasi HP yang lebih baik pada modelnya.

Aktivitas pemasaran juga dilakukan agresif oleh Infinix, dengan tujuan meningkatkan kesadaran pada merekanya. Sementara untuk seri yang jadi kontribusi untuk Infinix adalah Note 30, Hot 30 dan Smart 7.

Baca:

Pedagang HP RI Diskon Gede Banjir Bonus, Cek Bocorannya

Dalam laporan yang sama, vendor smartphone lain kompak mengalami penurunan pada kuartal yang sama. Oppo, misalnya, mengalami penurunan hingga 2% dan Samsung 11%.

Sedangkan Vivo jadi merek dengan penurunan terbesar mencapai 23% dan Realme sebesar 22%. Sementara pengiriman HP Xiaomi menurun 12%.

Untuk market share sendiri, Infinix mengantongi 10% atau naik 2% dari Q2-2022. Penguasa pasar pada Q2-2023 adalah Oppo dengan 21%, yang naik 2% dari tahun sebelumnya.

Untuk Samsung, pangsa pasarnya 19%. Sedangkan Xiaomi dan Realme mengantongi 17% dan 15%.