Jangan Percaya Info dari Facebook Group, Cek Riset Terbaru!

Redaksi, CNBC Indonesia
24 August 2023 19:20
Small toy figures are seen in front of displayed Facebook logo in this illustration taken October 4, 2021. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Foto: Facebook (REUTERS/Dado Ruvic)

Jakarta, CNBC Indonesia - Studi terbaru dari organisasi pengecekan fakta Full Fact menunjukkan bahwa Facebook Group merupakan sarang penyebaran berita palsu atau hoax. Full Fact menemukan lebih dari 1.200 hoax dan memberikan peringatan bahwa temuan itu kemungkinan hanya segelintir dari masalah yang lebih besar.

Beberapa hoax yang paling santer beredar di Facebook Group adalah soal laporan anak hilang, ular mematikan, hingga pembunuh berantai (serial killer) yang kerap menakut-nakuti warga setempat.

Berkat banyaknya disinformasi yang bertebaran di Facebook Group, Full Fact khawatir masyarakat akan terdistraksi dari berita-berita kredibel yang sesuai fakta lapangan.

Dikutip dari TheGuardian, Kamis (24/8/2023), Full Fact menilai motivasi penyebaran berita palsu di Facebook Group bisa jadi untuk mendapatkan penghasilan atau mempromosikan produk dan layanan.

Seringkali, postingan tersebut diedit ketika sudah menghimpun banyak like dan komentar. Ujung-ujungnya, postingan diubah untuk mempromosikan cashback atau giveaway dari sebuah brand atau platform.

Investigasi Full Fact menemukan penyebaran hoax di lebih dari 100 area di Inggris. Di Dundee, berita soal serial killer sempat heboh tahun lalu.

Banyak pula informasi yang menyebutkan ada anjing atau anak hilang. Ratusan netizen kemudian membagikan informasi-informasi tersebut berkali-kali, padahal berita itu tak benar.

Bukan cuma di Inggris, Full Fact juga menghimpun banyak berita palsu tersebut melalui Facebook Group di area Amerika Serikat (AS) dan Australia.

April lalu, Full Fact sudah memberikan peringatan ke Meta soal banyaknya penyebaran hoax di Facebook Group. Sayangnya, menurut penuturan Full Fact, raksasa media sosial itu tak juga bereaksi.

"Gara-gara disinformasi yang tersebar, orang-orang yang benar-benar mengalami bencana dan butuh pertolongan bisa jadi dihiraukan," kata Editor Full Fact, Steve Nowottny.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]

Tags
Recommendation
Most Popular