Menkes Ungkap Potensi Besar Startup Kesehatan di Indonesia
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan potensi lahirnya unicorn dari perusahaan rintisan tanah air di bidang kesehatan. Dia mengatakan di industri kesehatan ada dua sektor yang menyimpan potensi besar, yakni obat-obatan dan jasa layanan kesehatan.
Industri kesehatan tanah air bisa memiliki banyak perusahaan rintisan atau startup yang bisa cepat menjadi unicorn. Menurutnya syarat starup berubah menjadi unicorn yakni tumbuh di sektor industri tengah berkembang pesat salah satunya kesehatan.
"Industri ini (kesehatan) ini tinggi dalam hierarki investasi yang tinggi. Potensi upsize-nya besar dibandingkan negara lainnya," kata Budi Gunadi di CNBC Indonesia Tech Conference 2023, Selasa (22/8/2023).
Dia memaparkan rata-rata usia hidup di Indonesia hingga 72 tahun, dan untuk mencapai usia tersebut ada 'belanja' kesehatan yang dikeluarkan. Hal ini pun bisa dimanfaatkan para startup untuk menunjang kehidupan masyarakat, untuk mencapai angka harapan hidup tersebut.
Selain itu, reformasi di sektor kesehatan juga akan memberikan perkembangan besar pada biotechnology dan teknologi kesehatan.
"Banyak startup travel, logistik, di healthcare juga ada. Telemedicine juga, lalu ada AI diagnostic. Kemudian juga healthcare biotech karena memang industri kesehatan semakin presisi," kata dia.
Budi menambahkan, pemahaman komponen terkecil makhluk hidup bisa menjadi kesempatan yang besar bagi startup.
Turut hadir dalam acara tersebut Direktur Group Business Telkom Honesti Basyir, Direktur Utama Peruri Dwina Septiani Wijaya, dan peserta dari industri teknologi maupun kesehatan. Salah satunya praktisi komunikasi sektor kesehatan yang juga Corporate Communication Manager Pertamina Bina Medika IHC/Holding RS BUMN Fadhilah.
Ia mengatakan, IHC membuka peluang kolaborasi dengan mengoptimalkan fungsi komunikasi di Pertamina Bina Medika IHC/ Holding RS BUMN dan seluruh fungsi komunikasi di jaringan RS IHC group untuk meningkatkan layanan kesehatan secara modern, humanis dan professional, sehingga dapat meningkatkan awareness masyarakat Indonesia untuk berbelanja medis di Indonesia.
"Peluang kolaborasi bisa juga melalui aspek education health tech, transfer knowledge, peluang networking dan lainnya," ujarnya
(rah/rah)