ChatGPT Terancam Bangkrut, Waktunya Sebentar Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia - Kejayaan OpenAI nampaknya akan segera berakhir. Perusahaan di balik chatbot ChatGPT itu dilaporkan akan segera bangkrut pada 2024 mendatang.

Kabarnya layanan ChatGPT belum juga dapat mendatang profit untuk perusahaan. OpenAI harus merogoh budget hingga US$700 ribu (Rp 10 miliar) per hari untuk mengoperasikan ChatGPT, dan belum termasuk biaya untuk produk AI lain seperti GPT-4 dan Dall-E2, dikutip dari First Post, Selasa (22/8/2023).

OpenAI sebenarnya masih memiliki pemasukan lain, seperti pendanaan dari Microsoft sebesar US$10 miliar dan layanan berbayar ChatGPT Plus. Namun tetap saja belum bisa menutupi biaya operasional yang dikeluarkan.

Laporan dari Analytics India Magazine menyebutkan bakar uang juga masih dilakukan oleh perusahaan yang didirikan oleh Sam Altman itu.

Masalah juga harus ditambah karena pengguna aktif ChatGPT mengalami penurunan. Fakta ini berbeda dengan yang terjadi saat chatbot dirilis akhir tahun lalu.

Dua bulan setelah diluncurkan, ChatGPT mengumpulkan 100 juta pengguna aktif. Kepopulerannya yang begitu cepat bahkan membuat perusahaan besar seperti Google dan Microsoft ikut berlomba ikut mengadopsi teknologi serupa.

Namun belum setahun setelah dirilis, pengguna ChatGPT menurun 12% per Juli 2023. Yakni menjadi 1,5 miliar pengguna dari sebelumnya 1,7 miliar pengguna.

Sebagai catatan, angka ini berdasarkan jumlah pengguna yang mengunjungi situs ChatGPT. Bukan menghitung jumlah pengguna yang menggunakan API milik OpenAI.

API itu juga jadi sumber masalah lain. Karena banyak perusahaan yang akhirnya memanfaatkannya, membuat chatbot internal sendiri dan tidak mengandalkan ChatGPT.

Altman juga menambah masalah dengan pernyataan kontroversial. Salah satunya soal AI akan merenggut pekerjaan manusia dan perlunya meregulasi teknologi itu.

Cita-cita OpenAI menghasilkan US$200 juta pada 2023 dan US$1 miliar dinilai terlalu muluk-muluk. Berdasarkan sebuah laporan, pengembangan ChatGPT saja merugikan perusahaan hingga US$540 juta.