AI Bawa Petaka, Pelajari Skill Ini Agar Anda Tak Nganggur
Jakarta, CNBC Indonesia - Layanan generative AI serupa ChatGPT bisa melakukan banyak hal. Mulai dari menulis hingga pengkodean. Karena itu, banyak yang khawatir AI bisa membawa 'kiamat' dan membuat manusia menganggur.
Studi terbaru dari IBM menunjukkan bahwa manusia sejatinya tak perlu khawatir. Hanya saja, untuk hidup bersama perkembangan teknologi AI yang tak terelakkan, manusia perlu beradaptasi dengan mempelajari skill tertentu.
IBM melakukan riset dengan metode survey ke 3.000 eksekutif perusahaan di 28 negara, serta 21.000 karyawan di 22 negara.
Survey tersebut menunjukkan bahwa 40% pekerja harus menguasai atau meningkatkan skill mereka dalam 3 tahun ke depan, agar tak tergerus implementasi AI. Angkanya adalah 1,4 juta pekerja dari 3,4 juta orang golongan pekerja di seluruh dunia, menurut data World Bank.
"AI tak akan menggantikan manusia. Namun, orang yang memanfaatkan AI akan menggantikan orang yang tak menggunakan tool itu," tertera dalam laporan IBM, dikutip dari ZDNet, Senin (21/8/2023).
Kompetensi STEM (sains, teknologi, teknik, dan matematika) yang merupakan skill paling dibutuhkan di 2016, akan beralih menjadi skill yang tak signifikan di masa depan.
Justru, skill yang berhubungan dengan keterampilan emosional dan soft skill akan lebih banyak dibutuhkan. Berikut daftar skill yang dibutuhkan selengkapnya:
- Manajemen waktu dan kemampuan menentukan prioritas
- Kemampuan bekerja efektif dalam tim
- Kemampuan berkomunikasi secara efektif
- Kemauan untuk bekerja dengan fleksibel dan adaptif
- Kemampuan analisa
- Etika dan integritas
- Skill spesifik berdasarkan industri
- Kemampuan membaca, menulis, dan menghitung
- Kemampuan bahasa asing
- Kapasitas untuk berinovasi dan berkreasi
- Keterampilan komputer dan software
- STEM
Nah, itu dia skill yang penting untuk diasah dalam menghadari era serba AI. Semoga membantu!
(fab/fab)