
iPhone Ga Laku, Pabrik Apple Pasrah Berharap ke Juru Selamat

Jakarta, CNBC Indonesia - Penjualan iPhone masih terseok-seok memasuki Q3 2023 untuk periode yang berakhir pada 1 Juli lalu. Pendapatan dari iPhone turun 2% dibandingkan tahun sebelumnya, menjadi US$ 39,7 miliar.
Bukan cuma itu, pendapatan dari seri iPad dan Mac juga anjlok. Masing-masing turun 20% dan 7% secara tahun-ke-tahun (YoY). Dalam 3 bulan terakhir, pendapatan Apple secara keseluruhan turun 1% menjadi US$ 81,8 miliar (Rp 1.248 triliun).
Satu-satunya hardware Apple yang tumbuh positif adalah wearable, mencakup Apple Watch dan AirPods. Kategori ini tumbuh 2% YoY dengan pendapatan US% 8,28 miliar, dikutip dari AppleInsider, Selasa (8/8/2023).
Kendati penjualan masih lesu, namun laba bersih Apple meningkat 2,26% YoY menjadi US$ 19,88. Walau, laba bersih itu lebih kecil ketimbang periode kuartal yang berakhir pada April 2023 lalu sebesar US$ 24,16.
Foxconn Terdampak iPhone Tak Laku
Imbas dari turunnya penjualan lini iPhone dirasakan oleh vendor manufaktur andalan Apple, Foxconn. Sejak beberapa kuartal lalu, bisnis Foxconn sudah mulai terguncang.
Pada periode Januari-Maret 2023, profit Foxconn anjlok 56% YoY. Ini merupakan penurunan kuartalan terbesar yang dialami pabrikan asal Taiwan itu sepanjang 3 tahun terakhir.
Pada periode yang berakhir Juli, Reuters melaporkan bisnis Foxconn masih merosot, namun hanya 1,23% dibandingkan tahun sebelumnya. Pendapatan pada periode April-Juni yang diumumkan pada Juli mencatat penurunan 13,3% YoY.
Kendati masih lesu, Foxconn optimis bisnis akan membaik di semester-II 2023. iPhone 15 yang dijadwalkan meluncur pada September mendatang digadang-gadang sebagai 'juru selamat'.
"Prediksi untuk Q3 pastinya akan lebih baik ketimbang Q2 2023. Kami berharap ada kenaikan yang lebih tinggi ketimbang yang sudah dilaporkan selama 2 tahun terakhir," menurut keterangan resmi induk Foxconn, Hon Hai Precision Industry Co.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article AS Hidupkan Kembali Pusat Nuklir yang Sudah Lama Tutup, Ada Apa?