Jejak Paus Raksasa Nongol di Peru, Mamalia Terbesar di Dunia

Jakarta, CNBC Indonesia - Fosil paus raksasa ditemukan di Peru. Menurut laporan, mamalia itu jadi salah satu yang paling besar di muka Bumi.
Hewan yang disebut Perucetus Colossus diperkirakan hidup 38-40 juta tahun lalu. Para peneliti menggambarkan paus itu memiliki panjang 20 meter dan berat 340 metrik ton.
"Ciri utama dari hewan ini adalah beratnya yang ekstrem, menunjukkan evolusi bisa menghasilkan organisme yang memiliki karakteristik melampaui imajinasi kita," kata ahli paleontologi dari Universitas Pisa di Italia, Giovanni Bianucci dikutip dari Reuters, Jumat (4/8/2023).
Perucetus memiliki berat minimal sekitar 85 ton dan rata-rata 180 ton. Sementara paus biru, yang diklaim sebagai hewan terbesar, memiliki berat sekitar 190 ton dengan panjang 33,5 meter.
Kerangka hewan itu ditemukan di gurun pesisir Peru selatan, yang memang dikenal sebagai habitat banyak paus. Perucetus dilaporkan memiliki 13 tulang belakang, empat tulang rusuk, dan satu tulang pinggul.
Reuters melaporkan tulangnya sangat tebal dan padat, dengan berat kerangka mencapai 5-8 ton. Karakteristik itu tidak ada dalam kelompok paus, lumba-lumba, dan porpoise.
Namun, bisa ditemui pada kelompok lainnya termasuk manate dan dugong. Bianucci menjelaskan Perucetus tidak memiliki kemiripan dengan paus yang masih hidup saat ini.
Spesies tersebut lebih mirip dengan Sirenia, ordo mamalia yang ditemui di sungai dan laut.
Tidak diketahui soal pola makannya, karena tidak ditemukan sisa tengkorak maupun giginya. Akan tetapi, hewan itu diduga bukan predator aktif dan merupakan hewan herbivora.
Ahli paleontologi dari Royal Belgian Institute of Natural Sciences di Brussels, Olivier Lambert, menjelaskan kerangka Perucetus yang berat mengindikasikan hewan itu berenang dengan lambat.
"Tentu saja ini adalah hewan yang mengesankan, tetapi mungkin tidak terlalu menakutkan," ujarnya.
(npb/npb)
[Gambas:Video CNBC]
