Amerika Larang Bohlam Supaya Tanggal Kiamat Mundur

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
02 August 2023 20:40
Ilustrasi (Photo by Ashes Sitoula on Unsplash)
Foto: Ilustrasi (Photo by Ashes Sitoula on Unsplash)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintahan Joe Biden meluncurkan peraturan baru larangan untuk penjualan lampu bohlam. Aturan ini telah 16 tahun dibuat dan sempat dibatalkan saat Donald Trump menjadi presiden Amerika Serikat (AS).

Larangan yang disahkan Departemen Energi tersebut berlaku per 1 Agustus 2023. Salah satu tujuannya adalah untuk mengurangi konsumsi energi dan menurunkan tagihan listrik masyarakat AS, dengan nilai penghematan mencapai US$3 miliar.

Bohlam adalah istilah lampu pijar, yang pertama kali diperkenalkan oleh Thomas Alva Edison. Bola lampu ini bercahaya dengan "membakar" filamen tipis di ruang kedap udara.

Kini, sudah ada beberapa alternatif lampu pijar termasuk CFL yaitu bola lampu yang bercahaya memanfaatkan pengaliran listrik ke gas, biasanya argon. Setelah CFL, muncul teknologi LED yaitu lampu yang cahayanya berupa pancaran foton yang dihasilkan dari aliran listrik ke material semikonduktor berupa dioda. Lampu LED sangat hemat karena aliran listrik hanya menghasilkan cahaya, bukan panas.

Lewat konsumsi energi yang lebih rendah, pemerintah AS berharap bisa menekan emisi yang dihasilkan oleh pembangkit listrik. Emisi karbon yang makin kecil berarti memperlambat laju "kiamat" pemanasan global dan perubahan iklim.

Namun aturan baru tersebut tidak melarang seluruh lampu yang ada. Masih ada beberapa lampu yang bisa diproduksi dan dijual di pasaran.

Menurut CNN International, larangan bohlam mengatakan bola lampu harus memancarkan minimal 45 lumen atau ukuran kecerahan per Watt. Dengan begitu, AS melarang pembuatan dan penjualan bohlam untuk penggunaan di rumah, karena lampu pijar hanya punya kecerahan 15 lumen per Watt.

Sebaliknya, sebagian besar lampu LED memiliki tingkat kecerahan sebesar 75 lumen per Watt.

Namun tidak semua bohlam dilarang. Dalam aturan tersebut, beberapa jenis yang masih bisa dibuat dan dijual seperti lampu untuk peralatan elektronik, termasuk untuk lampu kulkas dan oven.

Selain itu, black light, lampu infrared, lampu tanam, dan lampu reflektor juga masih bisa dibuat dan ditemukan.

Lampu bohlam dan "kiamat"

Teknologi baru, termasuk lampu LED disebut bisa menghemat energi. Selain tagihan yang lebih hemat, aturan ini juga diharapkan bisa mengurangi emisi karbon yang dihasilkan. Pengurangan tersebut dilaporkan sebesar 222 juta metrik ton selama 30 tahun ke depan.

Masyarakat AS juga masih bisa menggunakan bohlam yang telah dipasang. CNN Internasional mencatat asalkan lampu tersebut masih bisa berfungsi.

Larangan ini hanya berlaku untuk pembuatan dan penjualan bohlam yang kurang dari 45 lumen per Watt. Bukan untuk melarang penggunaan bohlam yang tidak sesuai.

Langkah pemerintah AS tidak akan berhenti di sini. Desember 2022 lalu, Departemen Energi pernah mengusulkan tingkat efisiensi minimum naik menjadi lebih dari 120 lumen per watt untuk bohlam umum.

Aturan tersebut direncanakan akan berlaku akhir tahun depan. Jika aturan ini diberlakukan, maka juga akan berdampak pada larangan lampu CFL.



[Gambas:Video CNBC]

Tags
Recommendation
Most Popular