ChatGPT Makin Bodoh, Peneliti Stanford Beberkan Buktinya

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
21 July 2023 13:15
This picture taken on January 23, 2023 in Toulouse, southwestern France, shows screens displaying the logos of OpenAI and ChatGPT. - ChatGPT is a conversational artificial intelligence software application developed by OpenAI. (Photo by Lionel BONAVENTURE / AFP) (Photo by LIONEL BONAVENTURE/AFP via Getty Images)
Foto: AFP via Getty Images/LIONEL BONAVENTURE

Jakarta, CNBC Indonesia - Bukannya makin pintar, ChatGPT malah makin bodoh. Padahal, kemampuan chatbot asal OpenAI itu untuk belajar dari data yang dikumpulkan seharusnya membuatnya lebih cerdas dari waktu ke waktu.

Laporan dari tim peneliti di Stanford University dan UC Berkeley mengeksplorasi perubahan pada chatbot asal OpenAI tersebut.

Tim peneliti menemukan bahwa model bahasa yang mendasari ChatGPT, yakni GPT-3,5 dan GPT-4, sangat bervariasi. Bukan hanya itu, mereka menemukan GPT-4 memiliki kinerja yang terus memburuk, dikutip dari Insider, Jumat (21/7/2023).

'Kepintaran' ChatGPT dilaporkan menurun sangat drastis hanya dalam waktu beberapa bulan saja. Pada bulan Maret, ChatGPT memiliki tingkat akurasi 97,6% untuk mengidentifikasi bilangan prima. Namun, pada Juni lalu, akurasinya merosot jadi hanya 2,4%.

ChatGPT dilaporkan memiliki lebih banyak kesalahan pemformatan pada bulan lalu. ChatGPT juga pada umumnya "kurang bersedia menjawab pertanyaan sensitif".

Profesor ilmu komputer UC Berkeley dan salah satu penulis penelitian, Matei Zaharia, berpendapat bahwa OpenAI yang merupakan pengembang ChatGPT sulit mengelola kualitas.

"Saya pikir pertanyaan sulitnya adalah seberapa baik pengembang platform mendeteksi perubahan dan mencegah hilangnya kemampuan ChatGPT," ucapnya.

Tidak diketahui alasan penurunan kualitas ChatGPT secara pasti. Namun, platform yang bertumpu pada data seperti chatbot AI, memang perlu pemeliharaan dan pembelajaran yang konsisten.

Hal tersebut tentu memakan biaya operasional yang tak sedikit. Menurut pemimpin produk Roblox, Peter Yang, bisa jadi penurunan kualitas ChatGPT lantaran OpenAI mau menghemat biaya operasional.

Ia mengatakan jawaban GPT-4 lebih cepat dari biasanya pada Mei lalu. Namun, kualitasnya memburuk. 

OpenAI membantah keadaan tersebut. Pada minggu lalu, VP Produk OpenAI, Peter Welinder menegaskan pihaknya membuat versi baru yang lebih pintar.

"Tidak, kami tidak membuat GPT-4 lebih bodoh. Justru sebaliknya: kami membuat tiap versi baru lebih pintar dari versi sebelumnya," kata Welinder dalam tweet-nya minggu lalu.


(npb/npb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pantas ChatGPT Bikin Bangkrut, Bakar Duit Segini Besar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular