CEO GoTo Puji Habis-habisan, Startup Ini Diguyur Rp 3 Triliun

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
10 July 2023 08:05
1. Jika Anda berkunjung ke Labuan Bajo, jangan lupa untuk berburu makanan laut segar di Kampung Ujung
2. Di sana, Anda bisa menikmati berbagai macam makanan laut mulai dari ikan, udang, cumi, kepiting, hingga lobster. Harganya bervariasi dari Rp 40 ribu seekor hingga Rp 700 ribu/ekor tergantung beratnya.
3. Lobster dan kepiting yang ditawarkan bobotnya tidak main main, untuk menikmatinya siapkan kocek yang agak tebal. Minimal Rp 500 ribu untuk lobster, tergantung kepandaian Anda dalam tawar menawar.
4. Harga yang ditawarkan sudah termasuk dengan bumbu dan olahan yang Anda inginkan. Mulai dari dibakar, sup, asam manis, goreng, sesuai selera Anda. Rasa dagingnya dijamin berbeda, dan kesegarannya tidak diragukan
5. Wisata kampung ujung kini juga tertata rapi berkat renovasi yang dilakukan oleh Kementerian PUPR pada 2017-2018 lalu. Kementerian PUPR menganggarkan Rp 40,35 miliar untuk membenahi beberapa titik wisata di Labuan Bajo. 
6. Kampung Ujung paling enak dikunjungi saat malam hari, berbagai turis akan terlihat memadati lokasi mulai dari lokal hingga mancanegara.
7. Selain makanan laut, Anda juga bisa menyicipi kuliner lainnya seperti buah-buahan, jus segar, dan es krim gelato rumahan.   (CNBC Indonesia/Gustidha Budiartie)
Foto: Berburu Kuliner Laut Segar di Kampung Ujung Labuan Bajo (CNBC Indonesia/Gustidha Budiartie)

Jakarta, CNBC Indonesia - Efishery jadi salah satu startup yang pernah dibanggakan oleh CEO GoTo Patrick Walujo.

Baru-baru ini, startup akuakultur itu mengumumkan pendanaan Rp 3 triliun. Dana pensiun Malaysia dan investor Abu Dhabi mengikuti jejak Patrick menjadi pemegang saham unicorn terbaru RI tersebut.

Menurut eFishery, mereka telah bekerja bersama lebih dari 70 ribu pembudi daya ikan dan udang di 280 kota/kabupaten di penjuru Indonesia.

CEO eFishery Gibran Huzaifah mengatakan bahwa modal tambahan akan digunakan untuk membantu perusahaan mencapai target 1 juta kolam budi daya di Indonesia pada 2025.

"Saat ini perikanan budidaya adalah sektor dengan pertumbuhan tercepat di industri perikanan global. Dukungan strategis yang kami terima dari para investor akan membantu eFishery merevolusi seluruh industri," kata Gibran.

Putaran pendanaan seri D eFishery diumumkan lewat siaran pers pada Jumat, 7 Juli 2023. Investor Abu Dhabi 42XFund bertindak sebagai pemodal utama yang memimpin ronde pendanaan.

Investor lain yang terlibat adalah perusahaan dana pensiun Malaysia bernama Kumpulan Wang Persaraan (KWAP), perusahaan manajemen aset Swiss bernama responsAbility (rA), serta modal ventura investor startup kawakan 500 Global.

Semua pemegang saham baru tersebut bergabung dengan investor terdahulu yaitu Temasek, Softbank, dan Northstar yang dipimpin oleh Patrick Walujo, yang baru sah diangkat sebagai CEO baru GoTo.

Sudah unicorn

Dalam ronde pendanaan sebelumnya yang diumumkan pada Januari 2022, eFishery menerima dana US$ 90 juta. Putaran pendanaan ini dipimpin oleh Temasek, SoftBank Vision Fund 2, dan Sequoia Capital India, dengan partisipasi dari investor lainnya yaitu the Northstar Group, Go-Ventures, Aqua-Spark, dan Wavemaker Partners.

Patrick Walujo, co-founder of Northstar Pacific Partners, speaks at the Milken Institute Asia Summit in Singapore, on Thursday, Sept. 14, 2017. The conference runs though Sept. 15. Photographer: Vivek Prakash/Bloomberg via Getty ImagesFoto: Bloomberg via Getty Images/Bloomberg

Gibran sebelumnya telah memberikan konfirmasi bahwa valuasi e-Fishery sudah melampaui batas US$ 1 miliar. "Kalau [status] unicornnya [sudah] bisa dikonfirmasi kok," kata Gibran.

Northstar Group, perusahaan pengelola modal privat yang dipimpin oleh Patrick Walujo, adalah salah satu pendukung eFishery paling awal.

Patrick pernah mengungkapkan bahwa eFishery adalah startup yang beroperasi tanpa "membakar duit" karena sudah mampu mencetak laba. Dalam sebuah acara yang ditayangkan di kanal Youtube Unpar Official, dia menjelaskan e-Fishery telah mendapatkan profit.

"Pendapatan omzetnya bulan terakhir dikali 12 sudah Rp 4 triliun, bisnisnya profitable. Jauh lebih profitable dari Gojek," kata Patrick.

Berdiri di Bandung pada 2013, eFishery berawal sebagai penyedia solusi digital pemberi pakan otomatis berbasis teknologi internet of things (IoT) untuk tambak udang dan budi daya ikan.


(dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Startup Kebanggaan CEO GoTo Diguyur Rp 3 Triliun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular