
Kehebohan ChatGPT Mulai Luntur, Ini Buktinya

Jakarta, CNBC Indonesia - Popularitas ChatGPT agaknya tak bertahan lama. Layanan tersebut sempat bikin geger industri teknologi lantaran berhasil mengumpulkan 100 juta pengguna aktif hanya dalam 3 bulan pasca dirilis pada November lalu.
Sejak saat itu, raksasa teknologi lain pun membuat layanan serupa. Namun, menurut data dari firma analitik Similarweb, trafik bulanan ChatGPT kini anjlok.
Pada Juni 2023, trafik penggunaan ChatGPT turun 9,7% dibandingkan bulan Mei. Pengguna baru (unique visitor) pada website pun merosot 5,7%, dikutip dari Reuters, Kamis (6/7/2023).
Selain itu, durasi yang dihabiskan pengguna pada layanan ChatGPT juga ikut anjlok 8,5%. Menurut Senior Insights Similarweb David Car, penurunan ini menandakan antusiasme warganet terhadap ChatGPT mulai luntur.
OpenAI sebagai perusahaan di balik ChatGPT enggan berkomentar soal penurunan performa layanannya.
Sebagai catatan, ChatGPT merupakan layanan paling cepat bertumbuh sepanjang sejarah internet. Saat ini, pengunjung bulanannya berada di angka lebih dari 1,5 miliar. ChatGPT juga masuk dalam jejeran 'Top 20' website terpopuler di dunia.
Penurunan ChatGPT juga bisa jadi karena banyaknya layanan serupa, sehingga warganet memiliki opsi yang lebih beragam. Misalnya saja ada Microsoft Bing dan Google Bard.
"Menurut saya, tumbuh dengan cepat dari 0 ke 100 juta pengguna memiliki dampak yang besar. Tantangannya, ChatGPT harus terus mengembangkan layanannya sembari menghadapi implikasi regulasi di mana-mana," kata Kepala Peneliti Macquarie, Sarah Hindlian-Bowler.
Pada Mei lalu, ChatGPT juga merilis aplikasi untuk iPhone. Menurut data.ai, aplikasi itu sudah diunduh sebanyak 17 juta kali secara global per 4 Juli 2023. Tahun ini, OpenAI menargetkan pendapatan sebesar US$ 200 juta.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 5 Raksasa Teknologi Empot-empotan Perang AI, Siapa Menang?