Fitur Knox di Samsung S23 5G Buat Keamanan Data Kamu Terjamin

Eqqi Syahputra, CNBC Indonesia
Senin, 26/06/2023 09:00 WIB
Foto: Samsung Knox. (Dok. samsungknox.com)

Jakarta, CNBC Indonesia - Di era teknologi yang semakin berkembang, masyarakat dihimbau tetap waspada dalam memanfaatkan kemudahan dan akses digital. Pasalnya, kemajuan teknologi juga dibarengi dengan adanya ancaman kejahatan digital.

Banyak penjahat siber memanfaatkan celah kelemahan smartphone dan juga keteledoran masyarakat untuk mengambil data pribadi demi eksploitasi dan mencari keuntungan. Hal ini jelas sangat merugikan pengguna, apalagi mereka yang memiliki usaha atau bisnis.

Untuk itu, konsumen saat ini sangat membutuhkan perangkat atau smartphone super canggih dengan sistem keamanan yang mumpuni dan dilengkapi fitur inovatif.


Samsung pun jadi pilihan brand smartphone yang paling tepat karena perangkat yang satu ini telah dilengkapi dengan fitur Samsung Knox. Fitur ini merupakan sebuah security platform yang memiliki tingkat pertahanan setingkat militer. Knox security platform yang mulai dideploy tahun 2013 ini sudah disematkan di hampir semua device Samsung.

Salah satu perangkat Samsung terbaru yang juga disematkan Knox adalah seri Galaxy S23 Series 5G. Hal ini membuat Galaxy S23 punya lebih banyak sertifikasi keamanan yang diakui industri dan pemerintahan di berbagai negara di Asia hingga Eropa dibanding perangkat mobile lainnya.

"Galaxy S23 Ultra 5G diciptakan untuk menjawab kebutuhan konsumen akan smartphone yang dapat mendorong produktivitas sehari-hari. Sebagai seri tertinggi dari Galaxy S23 Series 5G, smartphone ini hadir dengan berbagai fitur yang dirancang khusus, serta jaminan keamanan data menggunakan Samsung Knox," ujar Banu, Head of B2B Innovation Lab Samsung R&D Indonesia, beberapa waktu lalu.

Fitur Samsung Knox dalam perangkat Samsung Galaxy membuat keamanan dan privasi semakin nyata. Pengguna bisa memiliki visibilitas menentukan siapa saja yang memiliki akses terhadap datanya dan bagaimana data tersebut dimanfaatkan. Pengguna juga bisa dengan mudah melihat jika data pribadinya terancam.

Sistem pada Samsung Knox akan mengirimkan petunjuk sederhana kepada pengguna untuk mengubah pengaturan tertentu untuk mendapat perlindungan yang lebih ketat. Selain itu, pengguna bisa menentukan aplikasi dan program apa saja yang bisa mendapat akses terhadap datanya dan bagaimana ia digunakan.

Dalam implementasi sehari-hari Samsung Knox memungkinkan pengguna mengaktifkan fitur secured folder dimana perangkat Samsung Galaxy akan mengaktifkan container khusus untuk melindungi data dengan keamanan berlapis di setiap tingkatan atau layer dalam sistem smartphone.

Sebagai bagian dari perlindungan perangkat Samsung Galaxy secara menyeluruh, Samsung Knox melakukan booting trusted mechanism yang mana akan mencoba melihat apakah sebenarnya ada malware yang sudah ditanamkan di dalam handphone dengan tujuan untuk menguasai smartphone kita.

Untuk semakin menjamin keamanan pengguna, lapisan keamanan tambahan hadir melalui Knox Vault yang pertama kali diperkenalkan di Galaxy S21 Series 5G. Inovasi ini kini mampu melindungi informasi penting pada Galaxy S23 Series 5G dengan mengisolasi data dalam prosesor dan memori yang terpisah dari elemen lain di dalam perangkat, termasuk sistem operasi, untuk menambah perlindungan terhadap berbagai bentuk kerentanan (tamper resistant).

Knox Vault berguna untuk mengamankan data biometric milik pengguna agar tidak dicuri, seperti fingerprint, PIN, dan password untuk mengakses handphone atau aplikasi tertentu yang sudah dikunci.

Berbeda dengan smartphone biasa yang memiliki sistem CPU, memory, dan operating system yang jadi satu, Samsung Knox Vault bekerja secara terpisah dari semua sistem tersebut untuk berbagi tugas menjaga keamanan data.

"Samsung Knox Vault ini memiliki prosesor sendiri, memory sendiri, yang bekerja secara independen, terisolasi diluar main CPU yang menjalankan operating system. Di Knox Vault Processor inilah nanti kita menyimpan PIN, biometri, password. Ini memang kita buatkan physical, bukan hanya keamanan berbasis software saja. Kalau kita menyimpan semuanya (dalam satu tempat) dan hanya mengandalkan keamanan berbasis software, ini rentan di-hack," tuturnya.

Dia menambahkan, Samsung Knox Vault juga ampuh melawan cara-cara peretas mencuri data seperti lewat penggunaan laser. Biasanya peretas akan membongkar handphone dan mengambil physical memory, membongkar handphone untuk mengambil memori mereka menggunakan beberapa metode serangan seperti voltage attack, temperature attack, atau laser attack.

Samsung lewat Samsung Knox Vault meyakinkan penggunanya cara tersebut tidak bisa diaplikasikan ke handphone pengguna dan diambil data pribadinya jika hilang atau dicuri. Sebagai contoh, saat peretas menggunakan teknik temperature attack, Samsung Knox Vault bisa mendeteksi apabila ada perubahan temperatur dari -35 - 100 derajat celcius dan akan langsung mengunci sistem.

Cara lain yang digunakan hacker biasanya lewat mencongkel physical storage. Lagi-lagi Samsung Knox Vault dapat mencegah hal itu, karena pada saat dicongkel, akan ada alarm yang akan berbunyi dan tidak akan bisa dipakai lagi (self destruct).

"Oleh karena itu, kalau kita menyimpan data biometrik seperti PIN, password atau data sensitif lainnya di Samsung Galaxy yang diproteksi oleh Knox Platform maka data tersebut akan secured, tetapi (apabila ada percobaan hacking) datanya akan hangus dan tidak bisa dipakai lagi," terang Banu.

Bagaimana? Tertarik punya smartphone mumpuni yang inovatif dengan keamanan data tinggi yang siap menunjang kebutuhan Anda?

Galaxy S23 Ultra 5G dibanderol dengan harga Rp 19.999.000 (12GB/256GB), Rp 21.999.000 (12GB/512GB), dan Rp25.999.000 (12GB/1TB). Galaxy S23+ 5G hadir dengan harga Rp 15.999.000 (8GB/256 GB) dan Rp17.999.000 (8GB/512GB). Galaxy S23 5G tersedia dengan harga Rp 12.999.000 (8GB/128GB) dan Rp 13.999.000 (8GB/256GB).

Buruan ganti ponsel lama Anda dengan salah satu perangkat Samsung terbaru yang juga disematkan Knox, yakni seri Galaxy S23 Series 5G.


(dpu/dpu)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Kendala RI Perkuat Data Center Demi "Kedaulatan Data Nasional"