
Gaji UMR Boleh Tenang, AI Hantam Pekerja 'Kerah Putih'

Jakarta, CNBC Indonesia - Kehadiran teknologi kecerdasan buatan (AI) bisa jadi menakutkan bagi sebagian orang. Khususnya, bagi mereka dengan gaji tinggi.
Laporan terbaru dari firma McKinsey menyebutkan bahwa karyawan bergaji tinggi ternyata tak kebal dengan teknologi otomatisasi.
Bahkan, justru pekerjaan mereka yang paling rentan digantikan AI. Para pekerja 'kerah putih' akan melihat lebih dari setengah tugasnya digantikan oleh mesin.
Misalnya, 57% tugas pegawai dengan gelar master atau doktor akan mengalami otomatisasi lewat AI generatif.
Jumlah tersebut naik dua kali lipat dari sebelumnya hanya 28% sebelum adopsi teknologi dilakukan secara luas, dikutip dari NY Post, Jumat (16/6/2023).
Selain itu, pekerja dengan gelar sarjana juga terdampak pengembangan masif AI. Menurut laporan, terdapat 60% tugas mereka akan digantikan mesin dan mengalami kenaikan dari 36%.
Namun, laporan tersebut tidak melihat AI akan menggantikan pekerjaan manusia secara keseluruhan.
Dalam laporan yang sama, McKinsey juga mengatakan perbankan bakal jadi salah satu sektor ekonomi yang mendapatkan manfaat terbesar dari AI.
Diperkirakan, produktivitasnya bisa mendulang pendapatan US$340 juta per tahun.
"Penggunaan alat AI generatif bisa meningkatkan kepuasan pelanggan, meningkatkan pengambilan keputusan serta pengalaman karyawan, dan juga mengurangi risiko karena pemantauan penipuan dan risiko yang lebih baik," jelas laporan itu.
(npb/npb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pakai AI, Google Bisa Ciptakan Gambar dari Tulisan