Shilajit Disebut 'Cairan Kehidupan', Ini Sains di Baliknya

Redaksi, CNBC Indonesia
13 June 2023 19:50
Bahan obat India kuno, shilajit
Foto: dok CC0

Jakarta, CNBC Indonesia - Shilajit terkenal sebagai cairan kehidupan dengan berbagai khasiat, dari meningkatkan jumlah sperma hingga perawatan untuk penderita anemia. Namun, apa kata sains?

Menurut IFL Science, material berwarna hitam pekat bernama shilajit sudah digunakan di obat tradisional selama ribuan tahun. Meskipun berbagai khasiat yang digaungkan soal shilajit tidak bisa dibuktikan, riset modern bisa dijadikan acuan soal pengaruh bahan ini terhadap kesehatan.

Shilajit sendiri sebetulnya merupakan "herbomineral" yang berasal dari bebatuan di gunung tinggi, terutama di Pegunungan Himalaya dan Tibet. Namun, material yang sama bisa ditemukan di dataran tinggi lain di Asia dan Amerika Selatan.

Material shilajit berasal dari material organik dan tumbuhan yang sedikit demi sedikit terurai oleh mikroba.

Shilajit kaya dengan lusinan material, terutama asam fulvat. Asam fulvat tercipta oleh penguraian materi organik dalam waktu yang sangat panjang, dan bisa ditemukan di tanah liat, pasir, gambut, bebatuan, hingga lumpur.

Terjemahan shilajit berbeda-beda, tetapi kabarnya bisa diartikan sebagai "penghancur kelemahan" atau penakluk bebatuan" dalam bahasa sanskerta. Nama lain dari shilajit adlaah mumijo. 

Warna shilajit beragam, tetapi biasanya cokelat mendekati hitam, dan bentuknya mirip aspal cair atau resin. Perbedaannya, shilajit bisa larut dalam air sehingga bisa dikonsumsi bersama segelas air.

Bahan obat ini banyak dikaitkan dengan ayurveda, yaitu pengobatan yang berasal dari India, meskipun juga digunakan oleh masyarakat Yunani kuno, Romawi, dan kekaisaran China kuno. Legendanya, Aleksander Agung menggunakan shilajit - yang disebut sebagai "air mata gunung", untuk merawat luka perang selama ekspedisi menaklukan India.

Tujuan penggunaan shilajit beragam, tetapi paling sering dikaitkan dengan meningkatkan "energi kehidupan" dan memperpanjang usia. Beberapa penelitian secara ilmiah mendukung persepsi khasiat medis shilajit, tetapi kebanyakan hanya penelitian kecil.

Namun, shilajit paling populer sebagai obat pembangkit gairah atau aphrodisiac. Bahan obat ini terbukti bisa digunakan untuk perawatan tingkat testosteron yang rendah.

Penelitian dengan subjek 96 lelaki sehat berusia 45 hingga 55 tahun membuktikan kenaikan tingkat testosteron bagi mereka yang mengonsumsi shilajit.

Di penelitian lain, 60 pria dengan isu kesuburan mengonsumsi shilajit dua kali sehari dalam 90 hari. Setelah 90 hari, 60 persen dari subjek penelitian menunjukkan kenaikan hitungan sperma.

Penelitian lain menghubungkan shilajit dengan perawatan Alzheimer. Shilajit terbukti bisa membantu sel otak tikus tumbuh di lab.

Soal khasiat shilajit meningkatkan energi, sebuah studi menunjukkan dampak shilajit dalam membantu penurunan kekuatan otot yang menyebabkan kelelahan.

Meskipun penelitan soal shilajit terbatas dan belum dalam, material ini dipastikan aman untuk dikonsumsi dengan efek samping yang minimum. 


(dem)
[Gambas:Video CNBC]

Tags
Recommendation
Most Popular