AI Biang Kerok Manusia Nganggur, Bos LinkedIn Buka Suara

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
Jumat, 26/05/2023 16:20 WIB
Foto: CNBC/Kim White

Jakarta, CNBC Indonesia - Pendiri LinkedIn, Reid Hoffman, ikut berkomentar soal dampak teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) pada kehidupan manusia. Ia setuju dengan anggapan bahwa AI akan membuat sejumlah pekerjaan menghilang.

Sebelumnya, banyak pihak yang meramal AI akan mengubah cara hidup manusia dan menghilangkan beberapa pekerjaan. Misalnya profesi yang berkaitan dengan teknologi informasi, serta pekerjaan lain seperti penulis dan guru.

BT Group, perusahaan telekomunikasi asal inggris, dilaporkan bersiap untuk memangkas 55 ribu karyawan karena AI. Teknologi tersebut dilaporkan akan menggantikan 10 ribu peran pada 2030 mendatang.


Namun di sisi lain, Hoffman menjelaskan AI bisa jadi solusi baru. Dalam hal ini, AI bisa membantu manusia dalam pekerjaannya dan menciptakan lapangan pekerjaan baru.

"Namun AI bisa jadi solusi. Bagaimana melatih karyawan dengan skill baru, serta membantu mereka menemukan pekerjaan lain," kata Hoffman dalam sebuah wawancara dengan Fortune, dikutip dari Insider, Jumat (26/5/2023).

Dia melanjutkan, "AI adalah jawaban yang tepat," ujarnya.

Sebelumnya, CEO OpenAI Sam Altman juga mengatakan hal serupa. OpenAI merupakan perusahaan yang mengembangkan ChatGPT. Altman tak menampik potensi AI menghilangkan pekerjaan. Namun, ia menilai AI juga akan menciptakan pekerjaan baru.

Dalam waktu dekat, hal yang dikhawatirkan Altman adalah proses pemilu yang bisa 'goyang' gegara AI. Agar pesta demokrasi itu tidak rusak, dia menyarankan pemerintah perlu mengatur AI.

Dalam pertemuannya dengan senator AS, Altman juga mendorong pemerintah setempat bisa menerbitkan izin dan kewajiban uji coba untuk pengembangan model AI. Kebijakan tersebut perlu diberlakukan bagi perusahaan maupun individu, agar pengembangan dan penggunaan AI sejalan dengan etika moral dan hukum. 


(npb/npb)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Ancaman Siber Jadi Bom Waktu Transformasi Teknologi, Solusinya?