Pengumuman! Kominfo Sebut Ada 150 Ribu Lowongan Kerja Baru

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
19 May 2023 19:00
Semuel Abrijani Pangerapan, Dirjen Aptika Kementerian Kominfo. Saat membuka acara Penandatanganan Kerja Sama Pengembangan Natural Language Processing (NLP) antara Direktorat Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo dengan Korika BRIN, dia mengaku membacakan teks yang diproduksi oleh AI. (CNBC Indonesia/Novina Bestari)
Foto: Semuel Abrijani Pangerapan, Dirjen Aptika Kementerian Kominfo. Saat membuka acara Penandatanganan Kerja Sama Pengembangan Natural Language Processing (NLP) antara Direktorat Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo dengan Korika BRIN, dia mengaku membacakan teks yang diproduksi oleh AI. (CNBC Indonesia/Novina Bestari)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) disebut tak akan menggantikan peran manusia dalam pekerjaan sehari-hari.

Memang, di masa depan bakal banyak pekerjaan yang hilang karena tak lagi relevan. Namun, hal itu bukan gara-gara AI melainkan transformasi digital secara keseluruhan. 

Hal tersebut diungkap Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Kominfo, Semuel A Pangerapan. Menurut dia, AI adalah rangkaian dari teknologi yang digunakan dalam proses transformasi digital.

Lebih lanjut, ia mengatakan hilangnya pekerjaan akan dibarengi dengan terciptanya profesi baru yang sebelumnya belum pernah ada. 

Sebagai contoh, pria yang akrab disapa Semmy itu mengatakan ada 150.000 profesi Data Protection Officer (DPO) yang akan dibutuhkan di Indonesia.

Hal itu berdasarkan perhitungan Kominfo saat melahirkan Undang-undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP).

Untuk diketahui, UU PDP mengatur pihak pengendali dan prosesor data pribadi untuk menunjuk pejabat atau petugas fungsi perlindungan data pribadi. Sehingga, aturan itu mewajibkan adanya profesi DPO.

"Nah ini kan, belum pernah ada sebelumnya. Sekarang sudah ada unit-unitnya di tiap perusahaan," kata Semmy dalam program Profit di CNBC Indonesia, Jumat (19/5/2023).

Selain itu juga ada profesi lain seperti marketing digital, kreator konten, dan sebagainya.

"Jadi memang sekarang kita tidak bisa mundur ke belakang, tapi kita harus menyiapkan diri untuk bisa beradaptasi dan produktif di era digital ini. Sehingga kita bisa mengisi lowongan-lowongan pekerjaan baru." pungkasnya.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 5 Raksasa Teknologi Empot-empotan Perang AI, Siapa Menang?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular