Malware Ada di Jutaan HP Murah Sejak Keluar dari Pabrik

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
Jumat, 19/05/2023 17:30 WIB
Foto: Ilustrasi Limbah HP (Photo credit should read GREG BAKER/AFP via Getty Images)

Jakarta, CNBC Indonesia - Jutaan HP Android disebut terinfeksi malware sejak pertama kali keluar dari pabrik. 

Lebih spesifik, HP Android yang terinfeksi adalah perangkat murah. Setidaknya begitu temuan tim peneliti keamanan dari Trend Micro.

Mereka menjelaskan bahwa produksi HP bisanya diserahkan ke pihak ketiga, yakni pabrikan peralatan asli atau OEM. Nah, biasanya ada oknum tertentu yang mengambil kesempatan.


Oknum itu biasanya dari pihak pemasok firmware yang diam-diam menyusupkan kode berbahaya pada HP.

Dikutip dari Register, Jumat (19/5/2023), penyisipan malware dilakukan saat harga firmware turun. Persaingan antara distributor firmware jadi sangat sengit dan membuat penyedia tidak bisa memungut biaya lebih untuk produknya.

Peneliti senior Trend Micro, Fyodor Yarochkin menjelaskan, situasi tersebut membuat firmware hadir dengan plugin berisi malware yang bertujuan mencuri informasi pengguna.

Dari informasi yang dikumpulkan atau dikirim, para pelaku bisa menghasilkan uang. Malware akan mengubah perangkat jadi proksi yang digunakan untuk mencuri dan menjual pesan SMS.

Selain itu, malware juga bisa mengambil alih media sosial dan akun aplikasi pesan. Hal ini turut membuka peluang pendapatan dari iklan dan penipuan klik.

Salah satu jenis plugin proksi dapat membuat pelaku kejahatan 'menyewakan' perangkat hingga lima menit dalam satu waktu. Dari situ, mereka bisa mendapatkan data soal penekanan tombol, lokasi geografis, hingga alamat IP pengguna HP.

"Pengguna proksi bisa menggunakan ponsel orang lain selama 1200 detik sebagai node keluar," kata Yarochkin.

Yarochkin menyarankan agar pengguna tidak tergiur dengan HP Android murah. Menurut dia, pabrikan Android seperti Samsung dan Google lebih berhati-hati dalam mengontrol rantai produksinya.


(npb)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Adopsi Teknologi Tinggi, Infrastruktur Digital Makin Diperkuat