
Gawat! AI Bisa Bikin Manusia Saling Bunuh? Ini Kata Pakar

Jakarta, CNBC Indonesia - Teknologi kecerdasan buatan (AI) membawa banyak kemudahan, meski diiringi beberapa potensi 'bencana' bagi peradaban manusia.
Laporan dari Goldman Sachs beberapa saat lalu menyebut ChatGPT dan layanan AI serupa bisa menghancurkan bursa kerja yang berdampak pada sekitar 300 juta pekerja tetap di seluruh dunia.
Menurut Profesor MIT David Autor, hilangnya banyak pekerjaan sesungguhnya bukan potensi terburuk dari AI. Ia mengungkap kekhawatiran yang lebih krusial.
"Dampak AI pada pasar kerja sebenarnya bukan hal yang paling ngeri. Saya lebih khawatir dengan hal lainnya," kata dia, dikutip dari Insider, Jumat (12/5/2023).
"Di skenario terburuk, kita semua bisa menggunakan AI untuk membunuh satu sama lain," ujarnya.
Penyebaran disinformasi yang lebih masif dan terstruktur menjadi penyebabnya. Hoaks atau kabar palsu mulai banyak menyebar di era media sosial.
Belum tuntas masalah hoaks dari media sosial, sudah ada lagi teknologi AI yang lebih canggih. Siapa saja bisa dengan mudah merekayasa foto, mengumpulkan informasi dan menyusunnya menjadi berita palsu.
Hal ini ditakutkan bisa menimbulkan provokasi dan pertikaian.
Kendati begitu, Autor mengatakan AI tentu memiliki banyak manfaat jika dikembangkan oleh orang-orang yang bertanggung jawab.
"Skenario yang baik adalah AI bisa membuat manusia terbantu. Orang-orang bisa dengan cepat merangkum literatur, menulis dokumen, mengorganisir jadwal, atau melakukan analisis medis," kata dia.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 5 Raksasa Teknologi Empot-empotan Perang AI, Siapa Menang?