
Bumi Terbelah Gempa Turki Tampak Jelas dari Foto Satelit

Jakarta, CNBC Indonesia - Gempa dahsyat yang terjadi di Turki pada Februari lalu meninggalkan jejak panjang. Terdapat retakan sepanjang 300 km yang terlihat jelas dari foto satelit.
Retakan itu ditemukan oleh para ilmuwan yang membandingkan gambar daerah dekat pantai Laut Mediterania yang diambil satelit pengamat Bumi Eropa Sentinel-1 sebelum dan sesudah gempa.
Peneliti dari Pusat Pengamatan & Pemodelan Gempa Bumi, Gunung Berapi & Tektonik (COMET) Inggris menjelaskan retakan panjang itu membentang ke arah timur laut dari ujung timur laut Laut Mediterania. Retakan tercipta dari gempa pertama pada dua gempa besar yang mengguncang wilayah tersebut.
"Pecahan seperti itu biasanya muncul setelah gempa kuat," kata Pimpinan Tim COMET Profesor Tim Wright, dikutip dari Space.
Sementara itu, terdapat retakan kedua yang membentang sepanjang 125 km. Ini terjadi selama gempa kedua atau sembilan jam kemudian.
Menurutnya, dua patahan itu jadi salah satu yang terpanjang di benua. Termasuk juga yang tidak biasa terjadi untuk dua gempa besar yang terjadi dalam beberapa jam.
Pergerakan lempeng tektonik yang menyebabkan gempa bumi dan akhirnya menyebabkan retakan terlihat jelas di permukaan. Ini melewati kota-kota dan beberapa tempat langsung melewati bangunan.
"Kami memperkirakan kemungkinan perpindahan horizontal jarang hingga 5 meter [16 kaki]," ujar peneliti COMET Milan Lazecky.
"Memang, perpindahan medan yang begitu besar tidak dapat dilewatkan oleh orang-orang yang tinggal di wilayah tersebut."
Daerah di utara Siprus memang disebut rentan pada gempa besar. Sebab wilayah tersebut dilewati oleh tiga lempeng tektonik yakni Anatolia, Arab, dan Afrika, bertemu di sini, yang membuat tekanan saat saling bertabrakan.
Gempa dahsyat di Turki-Suriah menelan puluhan ribu orang. Banyak bangunan yang runtuh dan dilaporkan sejumlah korban terkubur di bawah bangunan tersebut.
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 4 Ramalan Gempa yang Terbukti Benar, Bukan Hanya di Turki