
Ada Kembaran BI Checking, Utang Pinjol Jadi Susah atau Mudah?

Jakarta, CNBC Indonesia - Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) mengumumkan memiliki sistem credit scoring yang menyerupai BI checking. Bernama innovative briliant scoring, sistem tersebut akan mengukur kemampuan peminjam untuk membayar pinjamannya di masa depan.
Hal ini dijelaskan oleh Wakil Sekertaris Jendral II Aftech Firlie Ganinduto. Dia menuturkan hingga saat ini credit scoring hanya berasal dari data Sistem Layanan Informasi (SLIK) saja.
"Selama ini kan kredit scoring cuma dari SLIK data aja. Makanya kami introduce namanya innovative briliant scoring," kata Firlie saat Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2023, Rabu (10/5/2023).
Dengan sistem tersebut, mereka dapat menarik big data dari beberapa hal mulai dari e-commerce, pembayaran telekomunikasi, hingga media sosial. Cara tersebut dalam rangka melihat profil calon nasabah apakah mampu membayar hutangnya atau tidak.
Belum ada kejelasan apakah mekanisme baru ini dapat mempersulit debitur meminjam uang. Namun akan mengurangi kredit macet karena indikator yang dilihat makin detil untuk mengukur kemampuan peminjam.
Dalam kesempatan yang sama, Firlie juga menjelaskan Aftech memiliki aplikasi super atau super app di dunia keuangan. Aplikasi tersebut bakal bisa menggabungkan sejumlah industri seperti bank, asuransi, hingga investasi.
Aftech juga melirik penggunaan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI), seperti pada chatbot buatan OpenAI bernama ChatGPT. Teknologi AI dinilai dapat mengubah situasi pasar yang ada di sektor keuangan saat ini.
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Data Nunggak Bayar Pinjol Tak Terintegrasi di OJK