
UMKM Kini Bisa Akses Modal dari 250 BPR, Sudah Tahu?

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan teknologi finansial PT Komunal Sejahtera Indonesia meluncurkan produk DepositoBPR by Komunal untuk menyediakan akses permodalan bagi para pelaku UMKM. Melalui produk marketplace deposito Bank Perkreditan Rakyat (BPR) pertama di Indonesia ini, Komunal menyediakan akses terhadap produk deposito dari 250 lebih BPR.
Founder dan CEO Komunal Hendry Lieviant mengungkapkan bahwa produk ini diluncurkan mengingat adanya financial gap yang besar dari sektor UMKM yang memerlukan dukungan pendanaan. Di sisi lain, BPR memerlukan dukungan modal untuk dapat menyalurkan permodalan kepada UMKM.
"Untuk itu kami luncurkan solusinya yakni dengan cara mendigitalisasi BPR dengan produk DepositoBPR by Komunal. Sehingga nasabah di seluruh Indonesia dapat dengan mudah menempatkan dana mereka di deposito BPR melalui aplikasi kami dan kemudian BPR dapat menyalurkannya kepada UMKM," jelas Hendry dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (10/5/2023).
Dia menambahkan, digitalisasi BPR dilakukan karena mayoritas UMKM berada di kota-kota tier 2 dan 3 sebagaimana keberadaan BPR. Dengan sebanyak 6.000 kantor cabang di Indonesia, BPR pun akan menjangkau UMKM dengan efektif.
"BPR telah beroperasi selama puluhan tahun di berbagai daerah dan memiliki local presence dan local knowledge yang kuat. Sehingga, bersama-sama BPR, Komunal yakin dapat menjadi tulang punggung dalam mengatasi kesenjangan inklusi finansial yang ada saat ini, khususnya yang dialami oleh UMKM kita," jelas dia.
Diketahui DepositoBPR by Komunal merupakan aplikasi marketplace produk deposito pertama ke lebih dari 250 BPR di Indonesia. Adapun hingga kini DepositoBPR by Komunal masih menjadi satu-satunya yang menyediakan layanan tersebut.
"DepositoBPR by Komunal sering dikira bank. Padahal merupakan platform kami yang mengumpulkan produk deposito bank-bank BPR pilihan pada satu aplikasi," ungkapnya.
Dia pun berharap DepositoBPR by Komunal dapat meningkatkan porsi penyimpanan dana nasabah di BPR. Di mana berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan, total dana tabungan dan deposito yang ditempatkan di bank komersial hingga akhir Desember 2022 mencapai 98% atau hanya 2% yang ditempatkan di BPR.
"Karena itu dengan hadirnya DepositoBPR by Komunal kami berharap dapat meningkatkan porsi tabungan dan deposito di BPR," tutur dia.
Lebih lanjut, Hendry menjelaskan, DepositoBPR by Komunal memperhatikan faktor keamanan, di mana pihaknya melakukan seleksi ketat terhadap BPR yang ingin bergabung. Antara lain, terdaftar sebagai peserta penjaminan LPS dan lolos kurasi yang ditetapkan Komunal.
"Karena itu kami berani menetapkan tiga benefit DepositoBPR by Komunal, yaitu lebih untung dengan bunga tinggi dari bank umum hingga 6,75%, lebih aman karena kami seleksi dan kurasi serta dijamin LPS. Last but not least, lebih praktis karena sekali daftar di DepositoBPR by Komunal, nasabah bisa menyimpan dana di 250 BPR tanpa perlu mendatangi kantornya," terang Hendry.
Dia melihat sejauh ini Komunal turut mendorong laju inklusi keuangan di Indonesia. Hal ini pun turut menguntungkan berbagai mitra BPR Komunal, terlihat dari pertumbuhan asset dan profitabilitas mereka yang signifikan.
"Bahkan ada yang berhasil membalikkan keadaan rugi menjadi profit setelah bekerja sama dengan Komunal," ungkap Hendry.
Ke depan, tegas dia, Komunal akan memperkuat posisinya demi mencapai target inklusi keuangan di Indonesia. Caranya dengan mengkombinasikan antara teknologi untuk mempermudah penyaluran deposito ke BPR di Indonesia dan berkolaborasi dengan BPR di berbagai daerah untuk penyaluran kredit UMKM, terutama di kota-kota tier 2 dan 3.
Sebagai informasi, hingga kini Komunal telah mengumpulkan total funding sebesar US$11,3 juta dari berbagai perusahaan modal ventura terkemuka. Kemudian volume business Komunal berkembang pesat dari penyaluran kredit sebesar Rp 70 miliar pada 2019 menjadi total transaksi deposito dan pinjaman sebesar Rp 3,6 triliun pada 2022.
Adapun di kuartal I-2023, Komunal mencatat total transaksi deposito dan pinjaman UMKM mencapai Rp 1,75 triliun. Jumlah ini bertumbuh 3,5 kali lipat dari transaksi pada periode yang sama pada 2022.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kasih Bunga Deposito Tinggi, Fintech Ini Dapat Modal Rp132M