Gelombang Panas Mengganas, Cek Daftar Negara Paling Mendidih

Mentari Puspa, CNBC Indonesia
07 May 2023 13:45
Orang-orang memegang payung saat menyeberang jalan saat suhu mencapai rekor 45,4 derajat Celcius (113,7 Fahrenheit) di Bangkok, Thailand, 22 April 2023. (REUTERS/Chalinee Thirasupa)
Foto: Orang-orang memegang payung saat menyeberang jalan saat suhu mencapai rekor 45,4 derajat Celcius (113,7 Fahrenheit) di Bangkok, Thailand, 22 April 2023. (REUTERS/CHALINEE THIRASUPA)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah negara dibayangi risiko terkena gelombang panas yang mengkhawatirkan. Siapa saja kah negara-negara tersebut?

Penelitian yang dipublikasikan di Nature menyebutkan wilayah yang akan memiliki dampak merusak karena gelombang panas seperti Afghanistan, Papua Nugini dan Amerika Tengah. Area lainnya adalah Beijing dan Eropa yang tengah yang disebut juga memiliki risiko besar.

"Kedua area terakhir disebut memiliki populasi yang besar dan menempatkan banyak orang dalam risiko," dikutip dari Science Alert.

Para peneliti menghitung dari negara mana yang akan terjadi gelombang panas serta faktor lainnya, termasuk sosial-ekonomi, pertumbuhan populasi, stabilitas jaringan energi dana ketersediaan layanan kesehatan.

Tim peneliti mengimbau agar negara memiliki persiapan menghadapi bencana gelombang panas di masa depan.

"Seringkali daerah hanya siap menghadapi kejadian ekstrem yang pernah dialami, dengan perencanaan yang diprakarsai oleh bencana di masa lalu," ungkapnya.

Gelombang panas memiliki dampak besar terhadap kehidupan manusia. Mulai dari mempersulit kehidupan sehari-hari dan pekerjaan, menghancurkan pertanian dan pembangunan, efek lanjutan seperti peningkatan risiko kebakaran hutan, hingga membunuh banyak orang.

Persiapan menghadapi fenomena itu, Science Alert mencatat ada cara untuk mengurangi jumlah kematian. Salah satunya dengan pendinginan tempat di wilayah perkotaan, serta pergeseran atau pengurangan jam kerja.

"Dalam penelitian ini, kami menunjukkan bahwa peristiwa pemecahan rekor dapat terjadi di mana saja. Pemerintah seluruh dunia perlu bersiap," kata peneliti atmosfer dari University of Bristol, Dann Mitchell.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cuaca Panas Menggila, Ini Daftar Negara Paling Mendidih!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular