Kiamat Printer Batal, Warga RI Ternyata Beli untuk Ini

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
27 March 2023 16:45
HP Inc. Indonesia memperkenalkan portofolio bisnis terbaru, inovasi bagi pebisnis di Indonesia/Karema Najoan, Elisabet
Foto: HP Inc. Indonesia memperkenalkan portofolio bisnis terbaru, inovasi bagi pebisnis di Indonesia/Karema Najoan, Elisabet

Jakarta, CNBC Indonesia - Data terbaru dari firma International Data Corporation's (IDC) mengungkap pasar printer Indonesia di kuartal keempat (Q4) 2022 mengalami kenaikan dibanding dengan kuartal yang sama tahun sebelumnya. Di Indonesia, IDC mencatat kenaikan sekitar 24,2% year-on year (YoY).

Namun, dibandingkan dengan Q3 2022, pasar printer mengalami penurunan sekitar 9,9% pada Q4 2022. Penurunan ini lebih banyak disebabkan oleh permasalahan pada sistem impor.

Pada November 2022, vendor mengalami beberapa kendala seperti kesulitan pengajuan kuota impor pada sistem Commodity Balance akibat error sistem yang berlangsung selama berminggu-minggu. Mereka juga mengalami keterlambatan perpanjangan lisensi mesin warna untuk tahun 2023.

Sementara itu, pertumbuhan YoY yang terjadi di Q4 2022, dapat dikaitkan dengan berbagai faktor. Pertama, dimulainya kembali aktivitas normal setelah pandemi Covid-19 yang memainkan peran penting dalam pertumbuhan ini.

Dibukanya kembali kapasitas kantor dan sekolah yang kini telah mencapai 100 persen menyebabkan peningkatan permintaan barang dan jasa, sehingga mendorong pertumbuhan di kuartal terakhir tahun lalu.

Faktor pendukung lainnya adalah membaiknya daya beli konsumen. Dibandingkan tahun lalu, konsumen sekarang memiliki daya beli yang lebih tinggi, sebab mereka tahu ke mana uang tersebut dibelanjakan.

Namun, terlepas dari pertumbuhannya, penting untuk dicatat bahwa sebagian besar perusahaan sekarang berada dalam mode efisiensi anggaran. Alhasil, mereka cenderung mengutamakan penghematan dalam pengadaan hardcopy peripherals (HCP).

Berdasarkan faktor-faktor tersebut, sektor inkjet mengalami penurunan dari Q3 2022 ke Q4 2022, dengan penurunan sekitar 12%. Sementara, jenis laser mengalami pertumbuhan sekitar 13 persen dari Q3 2022 hingga Q4 2022.

Sedangkan, untuk serial dot matrix (SDM) mengalami pertumbuhan sekitar 31% selama periode yang sama, dikutip dari laman resmi IDC, Senin (27/3/2023).

"Kami melihat lebih banyak proyek dari sektor pemerintah karena biasanya periode pembelian puncaknya adalah pada akhir tahun untuk mengoptimalkan pengeluaran anggaran," kata Sarah Annisa, Senior Market Analyst IDC Indonesia, dalam laporan tersebut.

Selain itu, menurut IDC, perbankan dan manufaktur masih merupakan vertikal yang menjanjikan. Terlihat dari banyaknya proyek dengan sektor-sektor tersebut selama kuartal ini.

Printer Paling Laku di Indonesia

Epson memegang pangsa pasar tertinggi untuk printer rumah atau kantor di Indonesia pada kuartal terakhir tahun lalu. Terhitung 59,8% dari pangsa pasar meskipun belum sepenuhnya pulih, terutama untuk model WiFi karena banyak komponen WiFi mereka dialokasikan untuk industri mobil listrik.

Sementara Canon masih memegang pangsa pasar tertinggi kedua dengan 20,8 persen. Meskipun pengapalan mereka menurun karena penurunan drastis jumlah model ip2770, yang disebabkan rencana penghentian produk tersebut.

HP menyusul di posisi ketiga dengan 13,7 persen dan Brother di posisi keempat dengan pangsa pasar 4,7 persen, keduanya mengalami peningkatan karena permintaan yang terus meningkat dan pemulihan kekurangan.

Kyocera Document Solutions dan merek lain memiliki pangsa pasar yang sangat kecil, masing-masing sebesar 0,4 persen dan 0,5 persen.


(tib/fab)
[Gambas:Video CNBC]

Tags
Recommendation
Most Popular