
Waduh! RI Pusat Penipuan Online Nomor 1, Buka Email Duit Raib

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia menjadi negara nomor satu kasus phishing keuangan tertinggi di Asia Tenggara. Jumlahnya juga lebih dari 200 ribu kasus sepanjang tahun lalu.
Dalam laporan Kaspersky, Indonesia disebut memiliki jumlah insiden phishing keuangan sebanyak 208.238 kasus. Berikutnya adalah Vietnam, sebanyak 172.694 kasus.
Sementara itu Malaysia memiliki 120.656 insiden dan Thailand 101.461 kasus. Fillipina dan Singapura memiliki kasus di bawah 100 ribu yakni 52.914 insiden dan 22.109 kasus.
Kaspersky menjelaskan phishing keuangan bukan hanya terjadi pada perbankan. Namun juga terkait sistem pembayaran (meniru brand terkenal seperti Paypal, Mastercard, American Express, serta Visa) dan e-shop (toko online seperti Amazon, Apple Store, Steam, serta eBay).
"Bukanlah sebuah hal baru melihat perusahaan menjadi sasaran phishing keuangan, tetapi kita harus ingat di sini bahwa bisnis, pada intinya, masih terdiri atas manusia. Phishing adalah jenis serangan rekayasa sosial," kata General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky, Yeo Siang Tiong dalam keterangan resminya, dikutip Senin (20/3/2023).
"Serangan rekayasa sosial dijuluki sebagai peretasan pikiran manusia. Dengan sembilan dari sepuluh karyawan yang membutuhkan pelatihan keterampilan keamanan siber dasar, penjahat dunia maya mengetahui bahwa para karyawan tetap menjadi celah paling mudah untuk melancarkan serangan siber terhadap perusahaan".
Sementara itu, email disebut juga menjadi gerbang dari 91% serangan siber. Ini diperparah dengan satu dari lima orang mengklik tautan pada email yang masuk dalam kasus phishing.
Menurut Kasperksy, fakta ini menunjukkan karyawan tidak memperhatikan jebakan tersembunyi pada email dan pemberitahuan masalah pengiriman online.
Email jebakan yang paling banyak diklik termasuk terkait konfirmasi reservasi pada layanan pemesanan sebanyak 11%. Selain itu ada juga terkait pemberitahuan penempatan pesanan (11%) dan pengumuman kontes IKEA (10%).
(tib)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Warning Bareskrim, Hati-hati Jika Dapat Pesan Whatsapp Ini