Cerita Bos Google Belajar dari Tukang Ledeng dan Listrik

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
Selasa, 14/03/2023 17:45 WIB
Foto: Marian Croak, Vice President of Engineering Google (sumber Business Insider)

Jakarta, CNBC Indonesia - Marian Croak, Vice President of Engineering Google, sudah memupuk rasa ingin tahu tentang sistem infrastruktur sejak kecil. Ia mengaku sering mengamati cara kerja tukang listrik dan tukang ledeng ketika memperbaiki rumahnya.

Saat itu dia berusia sekitar 5-6 tahun dan sangat terpesona dengan kedua profesi itu. Lalu, Croak mengikuti mereka ke mana-mana dan dan kerap mengajukan beberapa pertanyaan.

"Aku masih melakukannya hingga sekarang!," ujar Croak yang juga bekerja sebagai pemimpin Center for Responsible AI and Human Centered Technology, dikutip dari Business Insider, Selasa (14/3/2023).


Croak diketahui merupakan salah satu penemu teknologi jempolan saat ini. Dia tercatat memiliki lebih dari 200 paten atas namanya.

Salah satu yang dikembangkan adalah Voice over Internet Protocol. Ini merupakan teknologi pengubah data suara menjadi sinyal digital yang bisa dikirim lewat internet, bukan lewat saluran telepon.

"Saya selalu termotivasi ingin mengubah dunia dan untuk itu saya mencoba mengubah dunia tempat saya bekerja saat ini," ungkapnya.

Voice over Internet Protocol dia ciptakan saat bekerja di AT&T. Namun, teknologi yang dia kembangkan itu tak langsung diterima banyak orang, sebab banyak yang masih awam.

Hal itu juga yang membuat banyak kritikus mengkritiknya, dan tak menganggapnya serius. Namun, Croak dan timnya terus membuat banyak kemajuan jadi AT&T mulai menggunakannya untuk jaringannya sendiri.

Google jadi tempat berlabuh Croak setelah 32 tahun bekerja di AT&T. Bergabung pada 2014, dia menjadi pelopor upaya memperluas kemampuan internet di seluruh dunia.

Croak merupakan pemimpin tim yang memboyong broadband pada negara berkembang di Asia dan Afrika. Salah satu yang dikerjakan adalah membangun jaringan wi-fi publik di stasiun kereta api India.

Tahun lalu, Croak mendapatkan penghargaan National Investor Hall of Fame. Dia menjadi salah satu dari dua wanita kulit hitam pertama yang mendapatkannya.

Menurutnya sangat penting mengakui keragaman pada industri yang secara historis homogen. Dia mengaku bangga bisa menginspirasi orang kulit hitam lain untuk bisa seperti dirinya.

"Saya ingin orang-orang memahami mungkin ada kesulitan namun mereka bisa mengatasi rintangan dan itu akan sangat berharga," jelasnya.


(npb)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Adopsi Teknologi Tinggi, Infrastruktur Digital Makin Diperkuat