Warga RI Begadang Nonton Drakor Jadi Penyelamat Netflix, Cek!
Foto: Netflix AP/Christophe Ena
Jakarta,CNBC Indonesia - Konten drama Korea semakin menjamur di Netflix. Strategi ini menjawab permintaan pengguna yang tinggi atas serial televisi oppa dan eonni tersebut.
India, Indonesia, Thailand, dan Filipina diprediksi akan berkontribusi pada pertumbuhan pelanggan dan pendapatan rata-rata pengguna (ARPU) Netflix sepanjang 2023. Menurut laporan firma riset Media Partners Asia, keempat pasar ini bakal menyumbang lebih dari 20% secara agregat terhadap pendapatan Netflix tahun ini.
Dari segi konten, investasi lokal Netflix akan mencapai US$1,9 miliar pada tahun 2023, mewakili 47 persen dari pendapatan yang dominan diraup oleh Korea dan Jepang. Kemudian diikuti oleh India, Australia, dan sebagian negara di Asia Tenggara termasuk Indonesia.
Korea Selatan memang masih menjadi kontributor tersebar untuk pendapatan Netflix. Ini menjadi sebuah tren yang kemungkinan mencerminkan potensi ekspor konten Korea yang tinggi dan inflasi harga konten di Korea.
"Investasi konten APAC Netflix memiliki dampak global," kata Dhivya T, analis utama dan kepala wawasan konten di MPA.
"Serial dan anime Jepang terkemuka bersama dengan drama dan film Korea, serta film dari Indonesia dan India telah menempati peringkat di antara judul streaming teratas secara global selama 12 bulan terakhir hingga Januari 2023." imbuhnya.
Pada tahun 2022, Netflix merilis 29 drama Korea eksklusif, 6 di antaranya berada di jejeran 'Top 10' judul dengan pencapaian teratas di APAC pada tahun 2022. Hal ini dikemukakan laporan dari AMPD Research, anak perusahaan MPA.
Pada Februari 2023, perusahaan juga mengumumkan penyesuaian harga di Asia Tenggara. "Langkah tersebut selanjutnya dapat meningkatkan akuisisi pelanggan dan peningkatan penjualan di pasar ini, serta kemungkinan mempersiapkan pasar untuk berbagi kata sandi [resmi] di paruh kedua tahun 2023," tambah laporan tersebut.
Netflix siapkan investasi besar untuk kontek lokal Asia
Netflix diperkirakan akan membelanjakan US$1,9 miliar untuk konten lokal di kawasan Asia-Pasifik tahun ini. Ini karena pendapatan secara grup di kawasan tersebut meningkat hingga 12%. Angka pengeluaran investasi konten Netflix mewakili kenaikan 15 persen.
Platform streaming film asal AS itu akan meningkatkan pendapatan tahun 2023 sebesar 12 persen year-on-year hingga lebih dari US$4 miliar. Prediksi pendapatan itu meningkat dari yang sebelumnya hanya 9%, begitu tertera di laporan Media Partners Asia.
Menurut firma riset dan analisis yang berbasis di Singapura itu, pertumbuhan pendapatan Netflix 2023 akan diuntungkan dari dari beberapa faktor. Pertama, rebound di pasar Australia yang menguntungkan namun jenuh, di mana kinerja Netflix secara bertahap akan didukung oleh pertumbuhan iklan.
Kedua, tingkat pertumbuhan yang kuat di Jepang dan Korea Selatan, yang menghasilkan ARPU yang tinggi. Selain itu, ada pula keuntungan materi serta kontribusi dari India, Indonesia, Filipina, dan Thailand.
"Tingkat iklan mengalami awal yang lambat di tiga pasar APAC. Australia diperkirakan akan melihat momentum yang lebih besar hingga tahun 2023, membantu meningkatkan pelanggan dan pendapatan di pasar di mana churn terus meningkat," kata direktur eksekutif MPA Vivek Couto, dikutip dari Variety, Senin (6/3/2023).
Sementara, pasar di Jepang akan terus berkembang karena Netflix berusaha untuk meningkatkan acara non-anime bernaskah baru. Jepang dinilai sangat penting bagi prospek Netflix di kawasan ini dengan kontribusi pasar lebih dari seperempat dari total pendapatan APAC perusahaan pada tahun 2023.
[Gambas:Video CNBC]
Pendiri Netflix, dari Kang Sewa DVD jadi Raja Streaming
(tib)
