Siap-siap ChatGPT Susupi Semua Aplikasi HP Anda, Kok Bisa?

Redaksi, CNBC Indonesia
Kamis, 02/03/2023 14:00 WIB
Foto: Future Publishing via Getty Imag/Future Publishing

Jakarta, CNBC Indonesia - ChatGPT jadi fenomena baru di industri teknologi. Baru diluncurkan pada akhir 2022, layanan chatbot berbasis kecerdasan buatan (AI) tersebut sudah memiliki 100 juta pengguna aktif bulanan.

OpenAI, perusahaan di belakang ChatGPT, langsung bergerak cepat mengambil langkah monetisasi. Beberapa saat lalu, OpenAI meluncurkan ChatGPT Plus, yakni layanan berbayar dengan beberapa fitur eksklusif.

Kini, OpenAI merilis aplikasi pemrograman (API) yang memungkinkan ChatGPT disematkan di berbagai website, aplikasi, produk, dan layanan pihak ketiga lainnya, dikutip dari TechCrunch, Kamis (2/3/2023).


Agaknya hal ini dilakukan untuk menjawab kepanikan para raksasa teknologi. Google, Microsoft, dan beberapa raksasa China berlomba-lomba membuat pesaing ChatGPT.

Ketimbang menjadi saingan, OpenAI ingin ChatGPT berkolaborasi dengan raksasa teknologi melalui API yang dirilis. Menurut Presiden dan Direktur OpenAI, Greg Brockman, API sudah direncanakan dari awal.

"Kami butuh waktu untuk meluncurkan API yang memenuhi standar kualitas tertentu. Langkah ini untuk menjawab permintaan dan skala yang besar," ia menjelaskan.

Lebih lanjut, ChatGPT API ditenagai model AI yang sama pada ChatGPT yang diperkenalkan secara gratis, yakni 'gpt-3.5-turbo'.

Harga API ini dibanderol US$ 0,002 (Rp 30) per token atau 750 kata. Brockman mengklaim API ini bisa digunakan untuk beragam aplikasi, bahkan yang tidak berbasis teks.

Pengadopsi pertama API tersebut adalah Snap, Quizlet, Instacart, dan Shopify. Ke depan, jika penetrasi ChatGPT ini laris-manis, jangan heran jika semua aplikasi yang Anda instal di HP akan disisipi fitur ChatGPT.


(tib)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Adopsi Teknologi Tinggi, Infrastruktur Digital Makin Diperkuat