Teknisi Tesla Bongkar Habis Kebohongan Elon Musk
Jakarta, CNBC Indonesia - Seorang pegawai Tesla menuding bekas perusahaannya dan CEO Elon Musk berbohong. Pernyataan itu terkait fitur autopilot dalam produk mobil Tesla.
Informasi ini diungkapkan oleh direktur perangkat lunak autopilot dalam persidangan terkait kecelakaan fatal yang membuat insinyur Apple, Walter Huang meninggal. Dalam deposisi bulan Juli lalu, dia mengungkapkan rahasia iklan perusahaan pada Oktober 2016.
"Tujuan dari video itu bukan secara akurat menggambarkan apa yang tersedia untuk pelanggan pada 2016. Itu untuk menggambarkan apa yang mungkin dibangun dalam sistem," kata Elluswamy, dikutip Reuters, Senin (20/2/2023).
Menurutnya model X tidak mengemudi sendiri dengan teknologi Tesla. Namun ada tim autopilot perusahaan yang mengerjakan rekayasa serta merekam sistem atas permintaan Musk.
Saat uji coba pengemudi juga ikut. Model X juga dilaporkan menabrak tempat parkir Tesla saat pengujian berkendara tanpa pengemudi.
Selain itu, Ellusway membantah iklan telah menunjukkan kinerja sistem autopilot Tesla.
Video iklan itu menggunakan tagline, "Orang yang duduk di kursi pengemudi hanya di sana untuk alasan hukum. Dia tidak melakukan apapun. Mobilnya mengemudi sendiri".
Musk juga ikut memasarkan mobil itu sesaat iklan dirilis dengan menyatakan kemampuan tersebut bisa dilakukan hingga menemukan parkir.
"Tesla mengemudi [tanpa memasukkan manusia sama sekali] melalui jalan perkotaan ke jalan raya ke jalan, lalu menemukan parkir," tulis Musk saat itu.
Ucapan Elluswamy seakan mendukung laporan New York Times pada 2021 lalu. Media tersebut melaporkan teknisi Tesla telah membuat pemetaan rute sebelumnya, agar mobil Tesla bisa "menyetir sendiri" di iklan 2016.
Sumber anonim, seperti dilaporkan The New York Times, juga menyatakan terdapat kecelakaan mobil saat sedang pengambilan gambar.
Sementara itu di saat bersamaan, Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) melakukan penyelidikan pada fitur tersebut. Penyidikan dilakukan menyusul serangkaian kecelakaan fatal yang melibatkan autopilot.
Tesla baru-baru ini juga diperintahkan untuk menarik ratusan ribu mobil yang dilengkapi oleh sistem "tanpa sopir". Alasan penarikan adalah sistem tersebut dinilai tidak aman karena tetap melaju kencang di tikungan dan tak berhenti di rambu stop.