Gempa Turki, Teknologi Israel Ini Disebut Penyelamat

Redaksi, CNBC Indonesia
14 February 2023 16:20
Mobil yang hancur terlihat di antara reruntuhan setelah gempa bumi, pada 12 Februari 2023 di Hatay, Türkiye. (Photo by Ercan Arslan / dia images via Getty Images)
Foto: Mobil yang hancur terlihat di antara reruntuhan setelah gempa bumi, pada 12 Februari 2023 di Hatay, Türkiye. (dia images via Getty Images/dia images)

Jakarta, CNBC Indonesia - Gempa dahsyat Turki-Suriah bermagnitudo 7,8 telah menewaskan lebih dari 37 ribu jiwa dan meluluhlantakkan lebih dari 5 ribu gedung. Hingga kini, proses evakuasi masih terus berlanjut.

Laporan dari The Times of Israel mengklaim jumlah korban bisa sedikit diredam berkat teknologi yang diakomodir startup Israel, Carbyne. Teknologi tersebut mengumpulkan data real-time dari lokasi, video, dan pemetaan visual bencana.

Dengan begitu, tim penyelamat darurat bisa langsung mengevakuasi korban hingga di lokasi terpencil secara lebih efektif dan efisien. Data-data itu dikoordinasikan ke kementerian luar negeri, pertahanan, dan kesehatan Israel, untuk mengirimkan bala bantuan.

"Relawan kami yang berada di lapangan menggunakan sistem Carbyne sehingga tim penyelamat bisa menerima data akurat soal lokasi bencana," kata Zohar Ali, Direktur Teknologi dan Call Center United Hatzalah, organisasi layanan medis darurat berbasis sukarelawan asal Israel.

"Kami menggunakan kemampuan video yang terpatri pada Carbyne untuk melihat insiden di lapangan, sehingga bisa memberikan konsultasi dan bantuan remot," ia melanjutkan, dikutip Selasa (14/2/2023).

Informasi real-time yang dilihat di monitor digunakan oleh relawan darurat untuk berkonsultasi dengan dokter dan tim profesional di Israel mengenai operasi penyelamatan. Pasalnya, Carbyne juga menyediakan fitur live chat sebagai sistem komunikasinya.

"Kami bersyukur teknologi yang kami buat bisa menolong banyak nyawa di insiden gempa Turki," kata founder dan CEO Carbyne, Amir Alichai.

Carbyne adalah startup yang didirikan pada 2014 lalu oleh Alichai bersama dua rekannya. Startup ini telah mengumpulkan pendanaan sebesar US$128 juga. Pada September 2022, Carbyne juga mendapatkan suntikan dana Seri C sebesar US$56 juta yang dipimpin Cox Enterprises dan Hanaco Growth Fund.

Carbyne mengklaim solusi penyelamatan bencananya telah bekerja sama dengan 120 lembaga dan pemerintah lokal di seluruh dunia.


(tib)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 4 Ramalan Gempa yang Terbukti Benar, Bukan Hanya di Turki

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular