7 Fakta Soal Balon Mata-Mata China yang Bikin AS Panas

Jakarta, CNBC Indonesia - Balon mata-mata China ditemukan di wilayah Amerika Serikat (AS). Pemerintah setempat mengklaim penggunaannya sudah dilakukan sejak era Presiden Donald Trump.
Balon yang sama juga menghebohkan publik di sekitar pantai Karibia, dekat Kolombia. Warga dikejutkan dengan penampakan balon mata-mata yang disebut berasal dari China. Angkatan udara setempat mengonfirmasi keberadaannya obyek yang disebut mirip dengan 'balon'.
"Sistem Pertahanan Udara Nasional mendeteksi obyek di atas ketinggian 55 ribu kaki, memasuki wilayah udara Kolombia di utara negara itu dengan karakteristik mirip dengan balon," kata pernyataannya itu dikutip dari TheGuardian, Selasa (14/2/2023).
AS mengklaim balon mata-mata itu telah terbang tinggi di atas 40 negara di 5 negara dan 4 kali sebelumnya di atas wilayah negara tersebut sebelum terlihat.
Jet tempur AS juga telah menembak jatuh balon udara itu. Setelah dibedah, diklaim isinya mengandung banyak antena yang bisa mengumpulkan sinyal intel dari negara tersebut.
Balon mata-mata sebenarnya bukanlah sesuatu yang baru. Ada berbagai kontroversial menyelimuti penggunaanya. Berikut sejumlah faktanya dirangkum CNBC Indonesia dari berbagai sumber:
1. Tidak Dapat Diprediksi Arah Perginya
Penggunaan balon mata-mata tidak selalu menguntungkan. Setidaknya menurut James Lewis selaku pakar teknologi dan kebijakan publuk Pusat Kajian Strategis dan Internasional, teknologi itu punya kelemahan yakni tidak dapat diprediksi arah perginya dan bergantung pada angin.
"Masalah dengan balon adalah perginya ke mana angin membawa mereka. 'Berkeliaran' tidak dapat diprediksi dan tidak penting untuk mengumpulkan pada target statis [seperti pangkalan rudal]," kata Lewis.
2. Murah
Namun balon mata-mata disebut lebih murah. Anggota Komite Intelijen dari Partai Demokrat, Jim Himes mengatakan biayanya tak sampai US$1 miliar.
"Satu yang jelas adalah biayanya tidak sampai satu miliar dolar AS, seperti yang dilakukan satelit. Sepuluh ditembak jatuh siapa yang peduli?" kata Himes.
3. Sudah Digunakan Sejak Abad ke-10
Dari artikel yang terbit di Harian Tentara Pembebasan Rakyat terungkap China telah menggunakan sejenis balon untuk tujuan militer. Pada abad ke-10 periode lima dinasti dan sepuluh kerajaan, orang-orang mengikat bambu menjadi bingkai persegi dan menempelkan kertas ke bingkai untuk membuat lentera. Berikutnya lentera akan diisi minyak terpentin dan udara panas akan mendorongnya ke udara. Ini akan menjadi sinyal militer.
4. Untuk menyebar Sensor Frekuensi Radio Mini
Dari artikel yang sama, militer modern menggunakan balon untuk pengintaian dan pengawasan hingga penyampaian komunikasi saat sarana lain tidak bisa digunakan.
Artikel juga mengklaim AS berencana menggunakannya untuk menyebar sejumlah besar sensor frekuensi radio mini di belakang garis musuh. Tugasnya adalah untuk membantu penargetan.
5. Membawa Drone
Bukan hanya untuk pengawasan atau pengganti komunikasi, balon juga bisa untuk membawa drone. Jacob Stokes, rekan senior untuk program keamanan Indo-Pasifik di Center for a New American Security mengatakan drone akan dilepaskan di wilayah musuh.
Balon juga bisa digunakan dengan ketinggian seperti untuk meluncurkan rudal.
6. Terbang Lebih Tinggi dari Pesawat dan Helikopter
Berdasarkan artikel The Guardian dengan sumber Departemen Pertahanan AS, balon tersebut bisa terbang lebih tinggi daripada pesawat komersial dan helikopter. Balon mata-mata disebutkan dapat terbang pada kisaran 24-37 km.
Sementara helikopter jauh di bawahnya hanya 4,5 km dan 12 km untuk pesawat komersial. Pesawat tempur juga terbang hanya setinggi 20 km.
7. Ukuran
Balon itu diperkirakan memiliki diameter 60 meter. Ukruannya sama dengan pesawat jet dengan berat mencapai lebih dari 900 kg. Penampakannya digambarkan dengan sebuah balon yang memiliki sambungan solar panel di bagian bawahnya.
[Gambas:Video CNBC]
(tib)