Bukan Emas, Harta Karun Super Langka Keselip di Taman Kota

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
Jumat, 03/02/2023 08:55 WIB
Foto: Museum Victoria

Jakarta, CNBC Indonesia - David Hole tak menyangka temuannya di Maryborough Regional Park dekat Melbourne, Australia merupakan harta karun super langka. Pada awalnya, batu yang ditemukan tahun 2015 itu dikira mengandung emas.

Dia berusaha membukanya dengan berbagai cara, menggunakan gergaji batu, penggiling, bor dan menyiramnya dengan cairan asam. Namun setelah membawanya ke Museum Melbourne, akhirnya dia mengetahui batu itu adalah sebuah meteorit langka.

"Ini memiliki tampilan terpahat dengan lesung pipit. Itu terbentuk saat melewati atmosfer, mereka meleleh di luar dan atmosfer memahatnya," kata ahli geologi Melbourne Museum Dermot Henry kepada The Sydney Morning Herald tahun 2019, dikutip dari Science Alert, Jumat (3/2/2023).


Meteorit itu bernama Maryborough. Menurut makalah ilmiah, para peneliti mengatakan batu itu berusia 4,6 miliar ton.

Berat meteoritnya mencapai 17 kilogram. Setelah dipotong, batu itu ditemukan mengandung besi berpresentase tinggi dan membuatnya menjadi H5 ordinary chondrite.

Di dalam batu yang terbuka itu, terdapat tetesan mineral logam kecil yang mengkristal. Bagian itu bernama chondrules.

"Beberapa memberikan pandangan sekilas soal planet kita. Sejumlah meteorit, terdapat 'stardust' yang bahkan lebih tua dari Tata Surya kita bagaimana bintang terbentuk dan berevolusi untuk menciptakan elemen tabel periodik," jelasnya.

"Meteorit langka lainnya mengandung molekul organik seperti asam amino; penyusun kehidupan".

Namun, para peneliti belum mengetahui informasi terkait asal dan berapa lama meteorit tersebut di Bumi. Salah satu dugaannya adalah mereka berasal dari sabuk asteroid antara Mars dan Jupiter.

Henry menjelaskan kemungkinan meteorit terdorong keluar dari sabuk asteroid. "Meteorit khusus ini mungkin keluar dari sabuk asteroid antara Mars dan Jupiter dan telah didorong keluar dari sana oleh beberapa asteroid yang saling bertabrakan lalu suatu hari menabrak Bumi," jelas Henry.

Berdasarkan penanggalan karbon, meteorit berada di Bumi antara 100 hingga 1.000 tahun. Science Alert mengaitkan batu ini dengan kejadian penampakan meteorit tahun 1889 hingga 1951 di Bumi.


(tib)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Dorong Ekonomi Digital RI Lewat AI, Cloud & Data Center